Secangkir Kopi Susu
Monday, July 14, 2008
Ibu Senam Hamil Anak Lahir Bedah Caesar?
Oleh arixs
Senin, 12-March-2007, 09:01:29 1252 klik


TOPIK “Senam Ibu Hamil” yang dipandu Bidan Ni Wayan Suparwi dalam siaran interaktif Koran Tokoh di Global FM 96.5 Minggu (4/3) telah menarik banyak perhatian dan mengundang beragam pertanyaan.




Bolehkah ibu yang bayinya sungsang, kembar, mengidap asma, ikut senam hamil? Apa pengaruhnya ibu yang hamil di atas usia 40 tahun? Berapa lama dan biaya senam hamil? Kenapa ibunya sudah ikut senam hamil, bayinya lahir dengan bedah caesar? Berikut petikannya.

Bermanfaat untuk Janin
Saya bidan Ni Wayan Suparwi, lahir di Grogak Tengah, Tabanan, 15 Mei 1956. Tinggal di Jakarta 1973 sampai 2005. Mengikuti suami, kini sudah MPP maka kembali ke daerah. Senam hamil adalah suatu exercise terapi atau terapi gerak yang diberikan kepada ibu-ibu hamil. Bermanfaat mengurangi keluhan akibat perubahan yang dialami. Misalnya perut membesar tentu otot perut molor, tertarik punggungnya dan ada keluhan sakit di daerah punggung. Manfaatnya juga bagi bayinya. Salah satunya pelatihan pernapasan, ketika memasukkan oksigen dalam paru-paru ibu, akan diserap juga oleh janin. Janin tidak akan kekurangan oksigen dan menjadi sehat. Jika janinnya sehat si ibu tentu tenang. Yang dapat mengikuti senam hamil adalah para ibu hamil dengan usia kehamilannya 6 bulan ke atas. Bagi yang belum hamil, mungkin hanya melihat untuk mengetahui manfaatnya.
Ni Wayan Suparwi, Bidan dan Instruktur Senam Hamil

Akhirnya Bedah Caesar juga
Ada saudara saya memiliki pengalaman, sudah mengikuti pelatihan senam hamil, selanjutnya disuruh mengambil pekerjaan mengepel sebulan sebelum melahirkan. Ternyata ketika melahirkan, tidak mampu dilakukan secara normal. Pada saat ngeden kepala bayinya sudah keluar, namun tidak bisa melanjutkannya. Kepala si bayi dimasukkan kembali dan akhirnya proses melahirkannya dilakukan lewat bedah caesar. Sampai sekarang anaknya yang pertama tersebut sedikit mengalami gangguan di kepala. Apakah boleh ibu hamil yang mengikuti pelatihan gratis sekarang ini, ketika melahirkan tidak di rumah Sakit Wisma Prasanti, melainkan di tempat lain? Jangan sampai ada kesan diberikan pelatihan senam gratis namun ujung-ujungnya diarahkan melahirkan di sana.
Pak Dedi, Denpasar

Tergantung Kesiapan Mentalnya
Saya tidak bisa memastikan ibu yang telah mengikuti senam hamil nantinya melahirkan spontan normal seperti harapannya. Jika ada kemacetan seperti yang dialami saudara Pak Dedi, itu di luar kemampuan kami sebagai instruktur senam. Sebab pada saat fase persalinan, berdasarkan pengalaman kemungkinan akan dipengaruhi kesiapan mental si ibu. Bagaimana kekuatannya menahan sakit, misalnya.. Dalam senam ditekankan pendidikan mental si ibu agar mandiri dan siap mental sampai saat persalinan. Senam hamil hanya boleh diikuti mereka yang tidak mempunyai masalah. Kami tidak mengarahkan yang ikut senam harus melahirkan di Wisma Prasanti.
Ni Wayan Suparwi

Generasi harus Direncanakan
Saya tidak bicara masalah teknis senam ibu hamil. Namun, mencoba mengorelasikan dengan indikasi positif yang akan ditimbulkan, seperti kelahiran anak yang berkualitas. Peradaban akan menciptakan tatanan kemanusiaan yang berorientasi pada kualitas hidup. Dengan memakai keseimbangan dan keharmonisan sebagai tumpuan memunculkan rasa kasih sayang sebagai perekat. Kehamilan yang direncanakan adalah salah satu bagian dari semua itu. Perencanaan analog dengan kesiapan menerima agar bisa dengan segala ketulusan untuk menjaga dan memeliharanya. Kehamilan sesungguhnya proses bertumbuhnya bibit atau janin dalam rahim seorang ibu yang juga didesain seorang bapak sebagai bentuk kerja sama yang digerakkan rasa kasih sayang dan cinta. Demi kelahiran satu cinta yang mampu meneruskan kehidupan nyaman, hindari konflik, saling menyalahkan dan saling menjatuhkan. Senam ibu hamil adalah salah satu upaya ke arah tersebut. Apalagi pelatihnya sangat paham hal-ihwal tentang kehamilan, hingga kehamilan yang dibentuk secara alamiah akan bersinergi dengan upaya ilmiah keolahragaan. Generasi masa depan memang harus disiapkan dan direncanakan sejak awal mulai dari prakehamilan, saat kehamilan dan juga setelah kehamilan. Semuanya dilakukan agar tumbuh generasi yang siap dalam segala hal. Kualitas kelahiran yang diharapkan adalah refleksi kemajuan suatu bangsa di masa depan.
Pande, Pandakgede

Waktunya 1 Jam, Rp 5 Ribu
Senam hamil meski terlihat slow, yang jelas harus memperhitungkan keadaan janin dalam kandungan. Bagi ibu yang kehamilannya sungsang, jika ikut senam akan tidak banyak bermanfaat. Juga tidak bermanfaat bagi kehamilan yang kembar, ibu yang asma serta yang berpenyakit jantung dan yang berisiko lainnya. Mengenai letak bayi, bukan memperbaiki namun mencegah apabila pada awal kehamilan diprediksi letaknya. Misalnya, pada bulan ke dua kehamilan, letak kepala belum begitu sempurna, maka ada teknis senamnya. Namun, jika bayinya sudah memenuhi rongga uterusnya, hal ini tidak bisa diperbaiki dengan senam apa pun. Senam hamil yang kami lakukan selama ini, seminggu 2 kali, dibagi menjadi dua bagian berdasarkan umur kehamilan. Usia 6-8 bulan dipisahkan dengan yang 8 – 9 bulan. Gunanya agar efektif dalam proses mengajar senamnya. Waktunya satu jam, ¾ untuk pelatihan fisik maupun mental dan ¼ jam kesempatan tanya-jawab. Bagi suami yang ikut, manfaatnya sangat banyak. Pertama, mengetahui apa yang dilakukan istrinya ketika mengikuti senam hamil. Kedua, akan bisa mengingatkan istrinya kapan harus senam kembali atau mengingatkan senam tidak hanya saat bersama instruktur, bisa juga di rumah saat ada waktu senggang. Ketiga, ketika si ibu menjalani persalinannya suami tidak akan takut mendampingi. Di Rumah Sakit Wisma Prasanti, bagi yang berkenan nantinya melahirkan di sana, kami sangat terbuka, akan melayani dengan cinta kasih, berdasarkan persaudaraan. Kami juga siap memberikan pelayanan tenaga profesional, para dokternya hampir 100% dari RSU Tabanan. Tentunya fasilitas yang kami berikan seputar senam hamil, ruang yang nyaman dan ber-AC. Bulan Maret ini kami memberikan senam secara gratis serta bertukar pikiran dan pengalaman seputar kehamilan dan kesehatan. Senam hamil di tempat kami tidak banyak dikenai biaya, hanya dipungut harian, atau tiap kali datang membayar Rp.5.000 saja. Dalam program ini akan dijelaskan fungsi dan guna dari tiap pelatihan yang diberikan. Kebetulan saya juga punya tempat praktik di rumah, meski tidak besar. Bagi pasien yang mempersiapkan kelahiran, kebetulan sejak tahun 2005 saya juga sudah buka senam hamil. Evaluasi akhir, ternyata hasilnya cukup memuaskan. Idealnya orang mengalami kehamilan ketika uterusnya sudah matang untuk dibuahi, minimal di atas umur 17 tahun dan usia kehamilan yang paling tua 40 tahun. Namun, banyak yang saya alami, saking inginnya punya anak dengan program dan pengawasan tentunya, ada yang di atas 40 tahun masih hamil. Untuk urusan senam hamil, tidak dilihat umur ibunya, namun dari usia kehamilan saja.
Ni Wayan Suparwi

Hamil di Atas Usia 40 Tahun
Apa pengaruhnya bagi perempuan yang hamil di atas usia 40 tahun. Apakah bisa melahirkan secara normal atau harus operasi caesar dan apa pengaruh atau akibat lainnya?
Guatama, Tampaksiring

Persiapan Fisik dan Mental
Jika si ibu tidak ada masalah dengan kehamilannya pada umur di atas 40 tahun, tidak apa-apa. Tentu akan berisiko jika melahirkan secara normal. Namun kembali pada bagaimana memotivisir dan menyiapkan mental si ibu bersangkutan. Secara mental, jika ia yakin dengan kemampuannya menyerap dan melatih dirinya untuk mandiri, maka tidak ada masalah. Jadi yang perlu disiapkan bagi ibu hamil selain fisik juga mentalnya. Tetap memohon keselamatan pada Yang di Atas. Tentu juga perhatikan gizi dan makanan yang benar serta pola hidup yang benar juga. Menjelang persalinan, lebih awal siapkan apa yang diperlukan. Suami hendaknya mendukung istrinya dengan membantu segala hal terkait persiapan melahirkan, seperti siap antar. Jangan biarkan istrinya berjuang sendiri, sampai akhir persalinan. Boleh ada di ruang bersalin mendampingi, agar tahu bagaimana istrinya berjuang untuk generasi berikutnya dari buah hasil cinta mereka.
Ni Wayan Suparwi

Sumber : www.cybertokoh.com
posted by Mbak Wiek @ 12:42 AM   1 comments
Info Ayahbunda

Dapatkan informasi terpercaya mengenai kesehatan dan keluarga

Terpaksa, Caesar Tiga Kali
Membayangkan mengalami satu kali dibedah saja bikin ngeri, apalagi sampai berulang. Dua ibu menceritakan pengalaman bedah caesar hingga tiga kali.

Lila Pratiwi (35 tahun)
Psikolog, ibu 3 anak

“Paska Operasi Pertama yang Paling Sakit”

Saya operasi caesar tiga kali. Yang pertama, ketika usia kehamilan baru masuk 36 minggu. Waktu itu ketuban tiba-tiba pecah, padahal saya belum merasa mulas, belum ada kontraksi. Saya langsung dibawa ke rumah sakit. Tadinya, bayi saya mau dicoba dilahirkan secara alami. Tetapi, waktu diperiksa menggunakan alat pemantau detak jantung, diketahui detak jantung bayi tak beraturan.

Dalam kondisi gawat janin ini, dokter mengatakan tidak boleh ada kontraksi karena dikhawatirkan berbahaya bagi bayi. Saat itu juga saya putuskan dioperasi. Belakangan diketahui kalau bayi saya terlilit tali pusat.

Reza (kini 7 tahun) lahir dengan berat 2900 gram. Suami saya, Ali Sungkar (37 tahun), yang saat itu baru mengambil spesialis obstetri dan ginekologi, mendampingi saya selama operasi berlangsung.

Saat hamil kedua, kurang lebih lima tahun kemudian, awalnya saya ingin melahirkan secara alami. Apalagi saya merasa tidak mengalami masalah berarti selama menjalani kehamilan. Namun, seperti kehamilan pertama, pada kehamilan kedua ini saya juga mengalami ketuban pecah. Bedanya, di kehamilan kedua ini saya sudah merasa mulas-mulas.

Usia kehamilan saya waktu itu sudah 38 minggu. Dokter mengatakan, bayi saya besar sehingga proses persalinan alami akan sulit, walau panggul saya diperkirakan luas. Memang sih saat kontrol rutin terakhir, berat bayi saya sudah kurang-lebih 4000 gram.

Ternyata, dari malam sampai pagi hari berikutnya, kontraksi bukannya semakin kuat, malah semakin lemah. Pembukaannya sendiri baru sampai empat. Dokter tidak menginduksi saya, dengan pertimbangan saya pernah menjalani bedah caesar.

Setelah sempat merasakan mulas, diputuskan saya harus menjalani bedah caesar lagi. Suami saya bersedia melaksanakan operasi itu. Cuma, saya lebih suka dia mendampingi sebagai suami. Dia setuju, dan hanya membantu ‘menutup’ jahitan. Syafi , anak kedua kami, lahir dengan berat 4050 gram.

Saat usia Syafi menjelang lima bulan, ia meninggalkan kami yang amat mencintainya untuk selama-lamanya, secara tiba-tiba. Dalam dunia kedokteran, apa yang dialami Syafi dikenal dengan istilah SIDS ( Suddent Infant Death Syndrome) atau sindroma bayi meninggal mendadak.

Tidak lama setelah kepergian Syafi, saya hamil ketiga kalinya. Sejak awal, dokter mengatakan saya harus bedah caesar , tidak ada tawar menawar lagi. Alasannya, karena saya sudah dua kali dibedah, sehingga dikhawatirkan terjadi robekan pada dinding rahim bila dilakukan persalinan alami. Untungnya, kehamilan saya yang ketiga ini dokter kandungannya sama dengan kehamilan kedua, sehingga dia tahu riwayat kesehatan saya.

Selain itu, saya diwanti-wanti dokter agar bayi tidak terlalu besar, dan tidak boleh ada kontraksi. Jadi, mulai berat bayi diperkirakan di atas 2500 gram, saya dikontrol minggu per minggu. Bila minggu ini semua baik dan aman, kehamilannya bisa diteruskan.

Saat usia kehamilan mencapai 38 minggu, saya menjalani bedah caesar ketiga kalinya. Syafa (kini 4 bulan) lahir dengan berat 3250 gram. Suami saya kembali yang ‘menutup’ jahitan.

Dari tiga bedah caesar itu, saya merasa paling sakit pada bekas sayatan setelah operasi pertama. Sakitnya cukup mengganggu aktivitas saya merawat bayi dan sebagainya. Saya merasakan betul sakitnya kontraksi rahim sewaktu menyusui. Malah, di hari-hari pertama setelah operasi, untuk batuk atau tertawa saja susah. Nyeri rasanya. Mungkin, luka operasinya belum pulih. Itu sebabnya, setelah bedah caesar kedua, saya wanti-wanti pada keluarga dan saudara-saudara yang membesuk ke rumah sakit untuk tidak mengajak saya ketawa.

Mengingat rasa sakit itu, setelah bedah caesar pertama dan kedua, saya diberi dokter obat untuk mengurangi rasa sakit yang dimasukkan lewat anus, selain yang diminum. Sedangkan di operasi ketiga, karena tidak ada keluhan sakit, dokter tidak merasa perlu memberi saya obat yang lewat anus. Luka bekas sayatan mengering dalam waktu kurang-lebih dua minggu. Pulang dari rumah sakit, luka masih diperban, tapi setelah perban dibuka saat kontrol pertama, bekas sayatan itu sudah bagus.

Setiap kali akan menjalani proses persalinan, saya tidak punya persiapan khusus selain menjaga kondisi tubuh agar tetap prima. Misalnya, jangan sampai flu atau batuk. Dokter menyarankan mengkonsumsi vitamin.

Saya juga tidak merasa terlalu khawatir setiap menghadapi persalinan, terutama yang ketiga, karena sudah ditentukan tanggal operasinya. Persiapan saya biasa saja seperti ibu-ibu lain yang mau melahirkan, tidak dikhususkan akan dioperasi.

Saya pernah ngobrol dengan teman-teman yang kebetulan mengalami proses persalinan alami dan operasi. Katanya sih , yang alami itu waktu proses persalinannya lebih sakit, namun pulihnya lebih cepat. Makanya, waktu yang kedua, saya ingin bisa bersalin secara alami. Sayang, tidak kesampaian. Yang penting, saya menjalani bedah caesar itu ada indikasi medis bukan karena tidak mau normal, bukan cari enak saja.

Saya menyarankan ibu-ibu yang akan melahirkan minta penjelasan sebanyak-banyaknya dari dokter selain, tentu, baca buku atau berbagi pengalaman dengan teman atau saudara. Dengan demikian, kita tahu apa yang akan kita alami, atau apa yang akan dokter kerjakan.

Bila ternyata harus melahirkan dengan operasi, kita tahu bedah caesar itu seperti apa. Dengan begitu kita bisa tenang menjalaninya. Bekal pengetahuan itu perlu supaya kita lebih siap.


dr. Handaya, Sp.OG ,
Subbagian Feto Maternal, Bagian Obstetri dan Ginekologi,
RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Dibatasi Sampai Tiga Kali

Secara umum yang dimaksud bedah caesar adalah pengeluaran bayi melalui rahim, atau tidak melalui jalan alami. Perut ibu dibedah, kemudian rahimnya dibedah karena bayi letaknya di dalam rahim yang terletak di dalam perut. Tindakan ini biasanya dilakukan saat usia kehamilan paling tidak 37 minggu, terutama bagi bedah caesar yang terencana.

Di beberapa negara maju, misalnya di Belanda, prosentase bedah caesar kecil yaitu sekitar 9 – 13 persen Di Amerika, sekitar 22 persen. Sayangnya, di Indonesia, prosentasenya masih besar, yaitu lebih dari 50 persen, terutama di rumah sakit-rumah sakit swasta.

Sebetulnya, penyebab perlu dilakukannya bedah caesar tidak banyak, yaitu: bayi besar (sehingga tidak bisa lewat rongga panggul ibu), bayi melintang (kepala di kiri atau kanan) dan tidak bisa diperbaiki, bayi sungsang (tidak semua sungsang, ada kriteria tertentu, sebagian besar sungsang lahir alami), letak ari-ari di bawah ( plasenta previa ), dan ibu yang bersangkutan sudah dua kali menjalani bedah caesar. Faktor penyebab terakhir, karena sudah dua kali diiris, risikonya terlalu besar bagi rahim untuk robek. Atau, kemungkian ibu yang bersangkutan bisa melahirkan secara alami hanya 1 - 2 persen

Kalau ibu baru satu kali bedah caesar, silakan saja melahirkan alami. Umumnya keberhasilannya 70 – 80 persen. Jadi, sekali dibedah caesar tidak selalu harus caesar lagi. Biasanya, kita lihat saat proses persalinan. Kalau lancar, silakan melahirkan normal, toh ada keberhasilan 70 persen. Kalau macet, baru bedah caesar. Tidak terlambat, masih ada waktu. Kegagalan memang bisa terjadi, misalnya karena proses persalinan tidak maju atau macet akibat tali pusat pendek.

Alasan seperti bayi terlilit tali pusat bukan indikasi harus dilakukan bedah caesar . Satu dari tiga ibu bersalin mengalami bayinya terlilit tali pusat. Pada dasarnya dokter harus jujur; benar-tidak perlu dibedah caesar ?

Jarak yang dekat antara kehamilan satu dengan yang lain juga bukan indikasi harus bedah caesar . Dulu, lima tahun setelah bedah caesar, ibu bersangkutan diminta tidak hamil dahulu. Kemudian, waktu berkurang menjadi tiga tahun, dua tahun, dan akhirnya, sekarang, setelah setahun ibu boleh hamil lagi.

Bedah caesar berulang bisa terjadi. Misalnya, bayi besar dan panggul ibu sempit sehingga setiap kali melahirkan harus bedah caesar . Umumnya, bedah caesar dibatasi sampai tiga kali. Namun, tidak berarti tidak boleh lebih dari tiga kali. Kalau bisa, janganlah. Semakin sering dibedah, keadaan di dalam tubuh ibu semakin ‘semrawut’. Di luarnya sih bagus, tapi di dalam bisa terjadi banyak perlekatan. Ibaratnya, kalau jalan itu banyak alang-alangnya. Akibatnya, ada risiko memotong kandung kemih atau organ lain.

Dokter pun harus ekstra hati-hati pada ibu-ibu yang sudah menjalani bedah caesar berulang, karena tidak lagi leluasa melakukan tugasnya. Seandainya pasien tahu akan terjadi keadaan ini, sangat sedikit yang ingin menjalani bedah caesar.

Perlekatan di dalam tubuh sulit didiagnosa. Sulit mengukur apakah penyembuhannya bagus atau tidak, selain perutnya dibuka lagi untuk dilihat. Tapi siapa yang mau?

Hal yang penting diingat agar cepat pulih dari bedah caesar , juga proses persalinan alami, adalah kondisi ibu harus prima. Misalnya, kadar haemoglobin atau Hb-nya antara 11-12 mm/Hg. Jadi, persiapkanlah diri dengan baik sebelum persalinan.

Selain itu indikasi bedah caesar harus tepat. Jangan, sedikit-sedikit bedah caesar. Cobalah dari awal jeli memilih dokter dan rumah sakit. Kalau memang ada indikasi tepat, silakan bedah caesar . Dokter harus jujur, apa yang sebenarnya terjadi, ya itu yang dikatakan pada pasien.

Pasien pun harus dididik agar tahu seperti apa indikasi bedah caesar yang tepat itu. Kalau perlu, carilah second opinion , atau bahkan third opinion . Memang tidak mudah. Soalnya, kalau second opinion -nya salah, ya bedah caesar juga akhirnya.

Sumber : Ayah Bunda - on line
posted by Mbak Wiek @ 12:41 AM   0 comments
KEHAMILAN PERTAMA

Walau istrinya sudah dinyatakan positif hamil oleh dokter kandungan, Fredy masih menunjukan wajah kebingungan. Dalam benaknya masih ada perasaan bingung apa yang selanjutnya dilakukan dalam menghadapi kehamilan ini. Seperti orang tua pada umumnya, Fredy sangat berharap bahwa kelak anak yang dilahirkan oleh istrinya merupakan anak yang sehat baik secara fisik maupun mental.

Kebingungan yang dialami oleh Fredy merupakan hal yang wajar dan sering terjadi pada orang tua yang baru akan mempunyai anak. Kehamilan pertama merupakan pengalaman baru sebagai orang tua. Sayangnya masih banyak diantara mereka yang malu untuk bertanya kepada dokter kandungan atau bidan tentang apa apa saja yang perlu diperhatikan pada masa kehamilan.

Hal pertama yang harus diperhatikan adalah berat badan. Pemeriksaan berat badan hendaknya sudah dilakukan saat pertama kali seorang ibu dinyatakan hamil. Hal ini berguna untuk menyiapkan status gizi seorang ibu dalam menghadapi kehamilan. Apabila ternyata ibu tersebut kekurangan gizi yang ditandai dengan tidak seimbangnya antara tinggi badan dan berat badan maka hal tersebut dapat segera dikoreksi untuk mencegah hal hal yang tidak diingini. Minggu minggu berikutnya tinggal memperhatikan peningkatan berat badan selama kehamilan. Berat badan ibu hamil bertambah 0,5 kg per minggu atau 6,5 sampai 16 kg selama kehamilan. Bila kurang dari itu maka ada kemungkinan ibu tersebut menderita kekurangan gizi atau ada kebiasaan buruk yang dilakukan oleh ibu tersebut sehingga menyebabkan tidak meningkatnya berat badan.

Selanjutnya adalah tekanan darah atau tensi. Seorang wanita dalam keadaan hamil tidak boleh mempunyai tekanan darah sistolik melebihi dari 140 mmHg. Bila hal ini terjadi maka kemungkinan besar ibu tersebut menderita apa yang disebut dengan preeklampsia, eklampsia atau hipertensi dalam kehamilan. Hal ini sebagai pertanda si ibu harus lebih sering berkunjung ke dokter kebidanan untuk dapat dipantau perkembangan janin dengan lebih baik.

Hal yang ketiga adalah tinggi fundus atau tinggi perut saat hamil. Ketinggian fundus akan meningkat sesuai dengan usia kehamilan. Hal ini terutama terlihat pada saat kehamilan memasuki bulan ke tujuh walau sebenarnya pada tiga bulan pertama ketinggian fundus sudah bisa diukur dengan baik.

Yang keempat adalah bunyi jantung bayi. Dalam keadaan normal frekuensi bunyi jantung bayi adalah antara 120 - 160x/menit. Pemeriksaan bunyi jantung bayi biasanya dilakukan oleh bidan atau dokter dengan bantuan alat yang disebut dopler. Bila bunyi jantung kurang dari 120x atau lebih dari 160x maka kemungkinan telah terjadi kegawatan janin dan perlu segera dilakukan tindakan sesuai dengan umur kehamilan dan penyebab yang diperkirakan. Bila tidak ditemukan bunyi jantung bayi maka bisa dipikirkan bahwa janin telah mati. Tentu hal ini harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan USG.

Bagian kelima adalah bengkak pada kaki. Terjadinya pembengkakan pada kaki saat umur kehamilan memasuki bulan bulan terakhir adalah sesuatu yang normal. Namun bila yang bengkak tidak hanya kaki tetapi muka, tangan juga ikutan bengkak, apalagi ditambah dengan peningkatan tekanan darah maka bisa dicurigai telah terjadinya preeklampsia.
Hal yang keenam adalah besar dan letak janin. Ukuran rahim yang tidak sesuai dengan umur kehamilan (lebih kecil), bisa terjadi pada kasus kasus gangguan pertumbuhan janin atau kematian janin dalam rahim. Sebaliknya bila lebih besar dari seharusnya, kemungkinan disebabkan oleh pertumbuhan abnormal pada janin atau pada kehamilan kembar. Memasuki minggu ke 34, letak janin yang normal adalah memanjang dengan kepala di bawah. Bila ternyata kepala terletak di bagian atas maka disebut kehamilan letak sungsang, dan bila disamping disebut letak lintang.

Terakhir adalah perdarahan. Perdarahan pada 3 bulan pertama kehamilan dapat merupakan sesuatu yang normal (sering dikira haid). Hal ini terjadi karena proses melekatnya hasil pembuahan pada dinding rahim bagian atas yang menimbulkan perlukaan. Perdarahan berlangsung sebentar, sedikit dan tidak membahayakan kehamilan. Namun bila perdarahan yang terjadi banyak dan sering maka bisa dipikirkan telah terjadi keguguran atau abortus. Dan bila perdarahan terjadi pada kehamilan memasuki bulan bulan terakhir maka harus dipikirkan kemungkinan terjadinya plasenta previa atau plasenta letak rendah.

Demikian tujuh hal yang harus diperhatikan selama kehamilan mulai sejak dinyatakan positif oleh dokter atau bidan sampai si jabang bayi lahir. Sehingga kebingungan seperti yang dialami oleh Fredy tidak dialami oleh bapak bapak yang membaca blog ini.
posted by Mbak Wiek @ 12:19 AM   0 comments
Wednesday, July 02, 2008
Serba Serbi Persalinan Caesar

Siapa yang tak khawatir kalau harus melakukan operasi. Begitu pula yang dirasakan ibu hamil yang akan melahirkan. Karena berbagai alasan, seorang ibu harus melewati proses bedah caesar untuk persalinan buah hatinya.

Operasi caesar yaitu suatu tindakan melahirkan bayi melalui perut. Dengan kata lain, proses melahirkan bayi ini tidak melalui jalan lahir biasa (vagina).Tetapi, ini harus dilakukan berdasarkan adanya indikasi medis.Semua indikasi tersebut berdasarkan keadaan medis dari ibu atau bayi yang memerlukan tindakan melahirkan secara caesar, tetapi terkadang caesar dilakukan atas dasar permintaan dari sang ibu yang takut melahirkan secara normal/alami.Berikut ini ada beberapa alasan mengapa operasi caesar harus dilakukan:

Plasenta previa (ari-ari menutupi jalan lahir).
Bayi besar (tidak sesuai ukuran panggul).
oLetak bayi melintang (sungsang).
oKarena gawat janin. Ciri-cirinya, denyut jantung lemah, kondisi bayi tidak baik karena kelamaan di dalam, air ketuban habis atau trauma karena proses persalinan yang lama, sementara pembukaan tak maju-maju.
CPD atau Cephalo Pelvic Disproportion (proporsi panggul dan kepala bayi yang tidak pas, sehingga persalinan macet).
Terjadi kegawatan pada bayi, misalnya kekurangan oksigen.
Fungsi plasenta yang tidak terlalu bagus karena lewat batas waktu atau ada penyakit tertentu.
Kepala bayi jauh lebih besar dari ukuran normal (hidrosefalus).
Fetal distres (detak jantung janin melambat).
Masalah kesehatan ibu yang mengharuskan operasi caesar.
Herpes genital, ruam kulit yang disebabkan oleh virus yang menyerang alat kelamin.
Hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi).
AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome.
Ibu yang melahirkan anak pertamanya melalui operasi, persalinan kedua tidak harus operasi. Dengan sayatan sejajar dengan garis perut dan kondisi kehamilan setelahnya baik, persalinan berikutnya tak selalu harus melalui operasi.

Mungkin saja persalinan pertama terjadi karena plasenta previa atau terjadi persalinan macet, sementara pada kehamilan kedua kondisinya baik-baik saja sehingga persalinan normal bisa dilakukan.

Apabila persalinan pertama dan kedua melalui operasi caesar, persalinan ketiga harus operasi juga dan tidak boleh hamil lagi. Jadi yang memutuskan seseorang melahirkan melalui operasi caesar atau tidak itu dokter.

Sebenarnya, sejak pemeriksaan kehamilan sudah diketahui bayibisa lahir normal atau harus operasi.Di bawah ini ada beberapa saran dan tips tentang operasi caesar

:1. Perlu persiapan, baik fisik maupun mental. Dalam hal ini dokter harus memberi tahukepada ibu tentang proses operasi itu. Misalnya akan disuntik di bagian punggung atau dibius. Usahakan agar operasi caesar dilakukan jika hal tersebut.
merupakan upaya terakhir dan jalan terbaik bagi sang ibu dan janin.

2.Banyak berdoa.
3.Minta dokter untuk melakukan metode jahitan terbaik yang bisa meminimalisasi bekas luka.

4.Luka bekas operasi jangan sampai kena air.

5. Lakukan penggantian perban dengan hati-hati, larutan betadin jangan sampai terlalubanyak ketika mengganti perban tetapi diusahakan kesat sehingga perban tidak menempelketika harus diganti.

6. Dokter juga harus memberi tahu kepada ibu bahwa setelah operasi ada beberapaketidaknyamanan yang akan dirasakan, seperti tidak boleh minum beberapa saat dan tidak boleh banyak bergerak.

7. Dengan operasi caesar, maka kehamilan berikutnya akan lebih besar risikonya. Sebab, ada luka bekas operasi yang punya potensi untuk robek ketika melahirkan. Karena itu, agar lebih aman, maka kehamilan berikutnya setidaknya enam bulan setelah operasi caesar dilakukan. Semakin lama kehamilan berikutnya, akan semakin baik bagi ibu.

8. Tidak ada pantangan dalam makanan. Sehabis dioperasi ibu dianjurkan untuk makan makanan yang mengandung banyak gizi dan vitamin, khususnya protein, gunanya untuk membangun sel-sel.

9. Beraktivitas seperti biasa, namun untuk mempercepat proses penyembuhan pasca operasi hindarilah aktivitas dan olahraga yang berat. Jalan sehat tetap bisa dilakukan asal tidak terlalu berat.
posted by Mbak Wiek @ 8:34 PM   0 comments

KEMATIAN JANIN DI KANDUNGAN

Adakah tanda-tanda yang bisa dikenali? Apa pula dampaknya buat ibu ?

Kehamilan selalu memberi pengharapan agar anak yang dikandung lahir selamat tanpa kurang suatu apa. Namun adakalanya harapan ini tak terwujud manakala janin meninggal di kandungan sebelum sempat dilahirkan.


Kematian janin di kandungan, terang dr. Nasdaldy, Sp.OG dalam dunia kedokteran dikenal dengan Intra Uterin Fetal Death (IUFD). "Yang dimaksud kematian janin adalah kematian yang terjadi saat usia kehamilan lebih dari 20 minggu dimana janin sudah mencapai ukuran 500 gram atau lebih." Umumnya, lanjut Nasdaldy, kematian janin terjadi menjelang persalinan saat usia kehamilan sudah memasuki 8 bulan.


PENYEBAB KEMATIAN


Penyebab kematian janin di kandungan, terang Nasdaldy, terutama karena Tuhan tidak menghendaki. "Kan, filosopi yang mengatakan karena ia tak lolos seleksi alam. Jadi, kalau pun ia hidup, tak akan survive."


Kecuali itu, ada berbagai penyebab yang bisa mengakibatkan kematian janin di kandungan, diantaranya:


* Ketidakcocokan rhesus darah ibu dengan janin.


Akan timbul masalah bila ibu memiliki rhesus negatif, sementara bapak rhesus positif. Sehingga anak akan mengikuti yang dominan; menjadi rhesus positif. "Akibatnya antara ibu dan janin mengalami ketidakcocokan rhesus."


Ketidakcocokan ini akan mempengaruhi kondisi janin tersebut. Misalnya, dapat terjadi hidrops fetalis; suatu reaksi imunologis yang menimbulkan gambaran klinis pada janin, antara lain pembengkakan pada perut akibat terbentuknya cairan berlebih dalam rongga perut (asites), pembengkakan kulit janin, penumpukan cairan di dalam rongga dada atau rongga jantung, dan lain-lain. Akibat penimbunan cairan yang berlebihan tersebut, maka tubuh janin akan membengkak. "Bahkan darahnya pun bisa tercampur air." Biasanya kalau sudah demikian, janin tak akan tertolong lagi.


Sebenarnya, terang Nasdaldy, hidrops fetalis merupakan manifestasi dari bermacam penyakit. Bisa karena kelainan darah, rhesus, atau kelainan genetik. "Biasanya bila kasusnya hidrops fetalis, maka tak ada manfaatnya kehamilan dipertahankan. Karena memang janinnya pasti mati." Sayangnya, seringkali tidak dilakukan otopsi pada janin yang mati tersebut, sehingga tidak bisa diketahui penyebab hidrops fetalis. "Padahal dengan mengetahui penyebabnya bisa untuk tindakan pencegahan pada kehamilan berikutnya."


* Ketidakcocokan golongan darah antara ibu dan janin.


Terutama pada golongan darah A,B,O. "Yang kerap terjadi antara golongan darah anak A atau B dengan ibu bergolongan O atau sebaliknya." Sebab, pada saat masih dalam kandungan, darah ibu dan janin akan saling mengalir lewat plasenta. Bila darah janin tidak cocok dengan darah ibunya, maka ibu akan membentuk zat antibodinya.


* Gerakan sangat "liar".


Gerakan bayi dalam rahim yang sangat berlebihan, terutama jika terjadi gerakan satu arah saja. "Nah, karena gerakannya berlebihan, terlebih satu arah saja, maka tali pusat yang menghubungkan janin dengan ibu akan terpelintir. Kalau tali pusat terpelintir, maka pembuluh darah yang mengalirkan plasenta ke bayi jadi tersumbat." Kalau janin sampai memberontak, yang ditandai gerakan "liar", biasanya karena kebutuhannya ada yang tidak terpenuhi, entah itu karena kekurangan oksigen, atau makanan. Karena itu, harus segera dilakukan tindakan yang mengarah pada pemenuhan kebutuhan janin. Misalnya, apakah oksigen dan gizinya cukup? Kalau ibu punya riwayat sebelumnya dengan janin meninggal, maka sebaiknya aktivitas ibu jangan berlebihan. "Sebab, dengan aktivitas berlebihan, maka gizi dan zat makanan hanya dikonsumsi ibunya sendiri, sehingga janin relatif kekurangan."


* Berbagai penyakit pada ibu hamil.


Salah satu contohnya preeklampsia dan diabetes. Itulah mengapa pada ibu hamil perlu dilakukan cardiotopografi (CTG) untuk melihat kesejahteraan janin dalam rahim.


* Kelainan kromosom.


Bisa disebut penyakit bawaan, misalnya, kelainan genetik berat trisomy. "Kematian janin akibat kelainan genetik biasanya baru terdeteksi saat kematian sudah terjadi, yaitu dari otopsi bayi." Sebab, ungkap Nasdaldy, jarang sekali dilakukan pemeriksaan kromosom saat janin masih dalam kandungan. "Selain biayanya mahal, risikonya juga tinggi. Karena harus mengambil air ketuban dari plasenta janin sehingga berisiko besar terinfeksi, juga bisa lahir prematur. Kecuali kalau memang ada keganjilan dalam kehamilan tersebut yang dicurigai sebagai kelainan kromosom."


* Trauma saat hamil.


Trauma bisa mengakibatkan terjadi solusio plasentae atau plasenta terlepas. Trauma terjadi, misalnya, karena benturan pada perut, entah karena kecelakaan atau pemukulan. "Benturan ini bisa saja mengenai pembuluh darah di plasenta, sehingga timbul perdarahan di plasenta atau plasenta lepas sebagian. Akhirnya aliran darah ke bayi pun jadi tak ada."


* Infeksi pada ibu hamil.


Ibu hamil sebaiknya menghindari berbagai infeksi, seperti infeksi akibat bakteri maupun virus. "Bahkan demam tinggi pada ibu hamil bisa menyebabkan janin tak tahan akan panas tubuh ibunya."


* Kelainan bawaan bayi.


Kelainan bawaan pada bayi sendiri, seperti jantung atau paru-paru, bisa mengakibatkan kematian di kandungan.


SEGERA DILAHIRKAN


Selama hamil, kehati-hatian dan kewaspadaan ibu perlu ditingkatkan, mengingat demi kebaikan janin dan ibu itu sendiri. Apa saja yang harus diwaspadai?


Yang pertama, bila tidak ada gerakan janin. "Pada ibu-ibu yang sudah merasakan gerakan bayi; pada kehamilan lebih dari 5 bulan, perlu diwaspadai jika dalam sehari ia tak bisa merasakan gerakan bayinya." Gerakan bayi yang normal minimal 10 kali dalam sehari.


Yang kedua, ibu perlu mewaspadai tanda-tanda "sekarat" pada bayi. "Sebelum bayi tidak bergerak sama sekali, biasanya juga didahului tanda-tanda 'sekarat'. Timbul gerakan yang sangat hebat atau malah sebaliknya, gerakannya semakin pelan atau lemah." Pada ibu yang peka, pasti akan terasa, kok, saat gerakan janinnya lain.


Yang ketiga, bila kehamilan tak kunjung membesar. "Ibu harus curiga bila pertumbuhan kehamilan tidak sesuai bulannya."


Nah, bila terjadi hal-hal yang sudah diuraikan tadi, terang Nasdaldy, sebaiknya segera periksa ke dokter. "Walau belum waktunya pemeriksaan ulang, sebaiknya segera periksa. Sehingga sebelum terjadi kematian, dokter bisa melakukan tindakan pencegahan." Tindakan yang dilakukan dokter biasanya dengan melahirkan segera atau lahir prematur. "Di luar bayi bisa di-treatment agar bisa hidup."


Bila sudah diketahui penyebabnya, maka dokter tentu juga akan mengatasi penyebab tersebut. "Bila ada infeksi pada ibu, maka akan diobati infeksinya. Kalau ibunya diabetes, maka diobati diabetesnya."


Dengan bantuan optimal, maka gawat janin bisa membaik kembali. "Karena untuk janin yang sedang 'sekarat', tak selamanya harus dikeluarkan. Karena dikeluarkan pun harus melihat usia kehamilannya, kan? Kalau ternyata usianya masih muda, tidak mungkin ia dilahirkan segera. Pada usia kehamilan muda tentunya paru-parunya belum terbentuk sempurna. Sehingga di luar pun ia tak mungkin bisa bernafas. Jadi, yang dilakukan dokter adalah mempertahankan dengan mengatasi penyebabnya tersebut."


Jika tak tertolong lagi, terang Nasdaldy, maka janin yang sudah meninggal harus segera dilahirkan. "Proses kelahiran harus dilakukan secara normal agar tidak terlalu merugikan ibu." Jadi, bukan melalui operasi. Sebab, operasi tetap saja berisiko buat ibunya. "Anaknya, kan, sudah meninggal, kenapa harus menanggung risiko untuk anak yang sudah tidak ada?"


Operasi hanya dilakukan jika ada halangan untuk melahirkan normal. Misalnya, bayinya mati dalam posisi melintang, ibu mengalami preeklampsia, dan sebagainya.


Yang jadi berbahaya justru jika janin yang sudah meninggal tidak segera dilahirkan. "Kalau lebih dari dua minggu bersemayam dalam rahim ibunya, tentu akan mengganggu pembekuan darah si ibu. Zat pembekuan darah atau fibrinogennya bisa turun." Hal ini akan berakibat fatal kala ibu melahirkan janin tersebut. "Dalam persalinan, kan, pasti terjadi perdarahan. Nah, kalau fibrinogennya rendah, maka perdarahannya tidak bisa berhenti. Jadi, bisa saja ibu tak tertolong karena perdarahan tersebut."


Namun, bukan berarti tak ada obat untuk mencegahnya, lo. Sebelum dilakukan tindakan persalinan, bila telah diketahui janin sudah meninggal, maka dokter akan mengecek dulu fibrinogennya. "Kalau fibrinogennya turun, maka harus diberi obat fibrinogen."


Tapi kasus janin meninggal bersemayam lebih dari 2 minggu sangat jarang terjadi. "Karena sebenarnya alam sudah mengaturnya. Biasanya tubuh si ibu sendiri kalau janinnya mati akan terjadi penolakan. Timbullah proses persalinan."


Memang, diakui Nasdaldy, cukup banyak ibu yang tak menyadari janinnya sudah meninggal. "Bahkan sampai janinnya itu membatu atau mengeras." Hal ini terjadi karena kurang pekanya sang ibu, terlebih lagi karena tak ada reaksi penolakan pada tubuhnya. "Biasanya terjadi pada ibu yang tak menyadari kalau dirinya hamil, tahu-tahu anaknya sudah meninggal dalam kandungan, bahkan telah membatu."


Tentu saja mengeluarkan janin yang telah membatu lebih berisiko. "Mengeluarkannya akan lebih susah sehingga biasanya terjadi komplikasi, misalnya, ada perobekan di dinding rahim dan jalan lahir."


Nah, kini Ibu lebih paham, bukan? Tentu menjadi paham jangan menjadikan ketakutan untuk hamil, ya, Bu?

HARUS CARE


Karena ada kemungkinan janin meninggal di kandungan, terang dr. Nasdaldy Sp.OG, seharusnya ibu hamil harus care pada kehamilanya. Salah satunya dengan cara melakukan pemeriksaan rutin agar bisa mendeteksi setiap kelainan yang muncul. Selain itu, ibu hamil tetap bisa beraktivitas normal, tapi tidak dipaksakan. "Artinya, sesuaikan dengan kemampuan." Jadi, sama sekali bukan berarti ibu hamil harus istirahat total. Kehamilan, kan, proses alamiah sehingga tidak diartikan sebagai seorang wanita tidak boleh mengerjakan apa-apa karena ia sedang hamil. "Kecuali jika ditemukan kelainan dalam kehamilannya yang mengharuskan ia istirahat."


Selanjutnya, hindari asap rokok, baik perokok aktif maupun perokok pasif. "Karena asap rokok akan berakibat bagi pertumbuhan janin. Janin bisa tak sehat. Nah, kalau janin tak sehat, maka akan terjadi dua hal; bisa sembuh atau mati, kan?"


Gizi perlu diperhatikan selama hamil karena gangguan gizi akan mengakibatkan gangguan pertumbuhan janin. "Kalau gizinya baik, tentu daya tahan janin pun akan baik pula. Sehingga beberapa penyakit yang bisa berdampak ke ibu dan janin bisa ditangkal."






BISA HAMIL LAGI



Setelah kematian janin, bukan berarti ibu tidak bisa hamil lagi, lo. Seperti penuturan dr. Nasdaldy, Sp.OG, "Ibu bisa memulai program hamil kapan saja. Hanya sebaiknya penyebab kematian janin terdahulu sudah diketahui sebelum hamil kembali." Hal ini bertujuan agar pada kehamilan berikutnya bisa diantisipasi hal-hal yang menjadi permasalahan kasus tersebut.


Sayangnya, terang Nasdaldy, jarang sekali orang tua yang bersedia mengotopsi janinnya yang meninggal. Akibatnya penyebab kematiannya tidak diketahui dengan pasti. Padahal mengetahui penyebab kematian akan mempermudah pengobatan yang harus diberikan pada ibu. Misalnya, bila penyebabnya karena perbedaan rhesus darah, maka harus segera diobati rhesusnya. "Pengobatan ini harus segera diberikan supaya zat antinya tidak terlanjur terbentuk. Sehingga kalau terjadi kehamilan lagi, perbedaan rhesus tidak berdampak seperti sebelumnya."










Sumber : Indah Mulatsih
posted by Mbak Wiek @ 8:29 PM   2 comments

Pemulihan setelah Caesar


Tanya
Ibu, terutama yang pernah `dibedel' perutnya, kapan sih kita benar- benar pulih setelah operasi caesar? Apakah tergantung orangnya yah? Sebab aku sudah tidak sabar untuk memulai `sit up' atahupun senam BL. Mana bawaannya ingin makan terus lagi. [Mim]

Jawab
2 minggu juga sudah sembuh, hanya kalau untuk senam dan olahraga sepertinya harus menunggu 3 bulan. Sementara pakai korset saja, biar perutnya tidak terlihat 'tumpah-tumpah'. Aku pernah coba menggunakan celana khusus yang bahannya tebal, mulai dari perut hingga paha, katanya sih bisa membantu memperkecil bagian perut dan paha, tapi aku tidak tahan pakai itu, karena gatal. [Ri]

Aku dulu juga sectio 2x, dan hasil sectio yang kedua lebih bagus dari yang pertama. Malah sekarang bekasnya sudah samar. (aku terakhir sectio 3½ tahun yang lalu.) Aku sendiri tidak tahu sebenarnya kita dinyatakan pulih setelah sekian lama karena perasaanku begitu luka kering ya kita sudah sembuh, tapi kitakan tidak tahu apakah lapisan dalam perut kita lukanya sudah kering atau belum? Aku dulu juga makan terus karena ingat tanggung jawab untuk menyusui. Dan karena perutku jelek, aku 'memaksakan' diri untuk mengenakan gurita selama beberapa jam setiap harinya. Tapi setelah 3 bulan dan harus masuk kantor lagi, karena tidak memungkinkan untuk mengenakan gurita, jadi aku pakai korset yang hingga ke perut. Lumayan sih, banyak membantu juga, apalagi aku tidak sempet olah raga. Olah raga bagus, tapi aku sarankan konsultasi ke dokter dulu apalagi kalo mau olah raga yang high impact. [des]

Aku perhatikan/bandingkan perut yang pasca operasi caesar dan pasca melahirkan normal, sepertinya lebih besar pasca operasi caesar ya? Terlihat masih buncit seperti ada bayinya.apa betul? Aku perhatikan adik, kakak ipar, dan aku sendiri. Aku saja setelah anakku 8 bulan sudah ikut senam BL, tidak tahan melihat perut bergelambir lembek, Alhamdulillah tidak ada masalah. [Di]

katanya sih begitu . sehabis melahirkan bukannya memang menggelambir baik itu normal ataupun sectio? aku lihat teman-teman yang normal juga ada yang perutnya besar. Aku juga SC 2 kali, lewat sebulan setelah SC, aku pakai bengkung selama 2 bulan, lumayan kalo pakai baju tidak keliatan perutnya ;) [ri]

aku juga sudah 2 kali melahirkan dan keduanya caesar dengan jarak berdekatan pula, 14 bulan dari anak pertama. Untuk urusan pulih memang masing-masing orang berbeda, ada yang cepat ada yang lama, ada yang masih terasa ngilu hingga 2 bulan. Dan aku dikasih saran kalau memungkinkan sehabis caesar tidak mengangkat yang berat-berat dan jangan langsung melakukan sit-up ataupun senam BL. Kalau aku dulu 2 minggu sehabis melahirkan aku ikut perawatan sesudah melahirkan selama 30 hari, orangnya datang kerumah dan berlangsung setiap hari. Prosesnya pertama massage dan lulur, kemudian ada acara mandi rempah dan susu, setelah itu dimulai perawatan yang fokusnya di bagian perut. Perutnya dikasih semacam tapel + cream untuk mengencangkan perut kemudian diikat dengan gurita dan dililit kain serupa angkin berwarna putih. Lumayan sih, perutku bisa balik hanya saja dibagian yang ada bekas caesarnya masih ,jendul' sedikit karena memang wajar kalau ada penebalan didaerah itu dan yang herannya lagi pinggulku kembali ke ukuran sebelum hamil. Pulihnya sekitar 3 bulan setelah melahirkan. Padahal sebelumnya aku sudah pasrah kalau badanku tidak bisa kembali apalagi waktu hamil anak pertama naiknya hingga 22kg. Coba saja pakai cara ini, mudah-mudahan bisa membantu, inipun kalau belum terlalu lama jarak dari caesarnya, kalau tidak coba ke ke dokter akupuntur saja, dia punya alatnya buat mengencangkan perut, semacem belt. [Lid]

aku sudah 3 kali caesar, anak pertama karena placenta previa. Waktu operasi pertama dan kedua, badan dan perut cepat kembali lagi mungkin karena naiknya cuma 13 kg, padahal aku orang yang paling malas olahraga tapi badan dan perut bisa kempes lagi. Tapi yang ketiga ini sampai sekarang aku masih belum kembali keukuran awal. Selain naiknya 20kg, faktor umur mempengaruhi kali ya, tapi tidak apa yang penting PD aja, lagian kalau kita bisa memilih busana yang cocok tidak akan kelihatan sekali kalau perutnya 'memble'.Tapi aku sudah bikin appointment untuk akupuntur dan dapatnya baru akhir bulan ini. [dum]

7 bulan yang lalu aku juga caesar. Sekarang ini kondisi perut masih gelambir-gelambir (kayaknya harus olah raga deh biar tetap kencang), tapi sudah menyusut tidak menggelembung seperti habis melahirkan dulu. Terasa sekali, setelah masuk kerja badan mulai menyusut dengan sendirinya, capek kali ya, dan memang kupaksa sedikit untuk banyak jalan kaki, maklum males OR. Paha juga mulai mengecil, walaupun tidak kenceng dan guratan-guratan merah masih terlihat. [res]

Kalau kata dokterku sih, 6 minggu pertama jahitan tidak boleh sampai terendam, jadi tidak boleh mandi berendam, bolehnya shower saja, tidak boleh berenang. Aku dulu sehabis mandi siram, cepat-cepat lukanya dikeringkan dengan hairdryer dingin. Kemudian otot perut, peritoneum dll yang di dalam itu, sembuhnya lebih lama lagi. Meski dari luar kelihatan sudah bagus, tapi jahitan dalam belum oke. Jadi tidak boleh angkat yang berat-berat. Kata obgyn-ku, untuk abdomen muscle benar-benar pulih dan bisa exercise normal (aerobic) memakan waktu hingga 1 tahun. Memang perut aku juga ,gember', mana tidak berani pakai gurita. Aku takut pakai gurita setelah c-section, takutnya jahitannya malah jebrol. Karena cs aku robeknya di bawah sekali (bikini style). Nah gurita itu kan mengikat perut, kalau atas ditekan, takut malah menjebol bawah, begitu pikirku. Tapi ternyata temanku ada yang pakai gurita dan katanya baik-baik saja. Tapi aku tidak tahu jahitan dia seberapa rendah. Jahitanku rendah sekali. Kalau yang cs dengan belah tengah (di linea alba), malah bagus pakai gurita, karena menahan jahitan. Aku ini beratnya masih berat sekali.! Mana makan terus, kalau menyusui itu tidak bisa berhenti makan kan? Tidak apalah, menyusui itu sedikitnya membuang 500 kalori di ASI, makanya perlu extra makan. Tapi aku sebetulnya juga berniat mengecilkan perut, cuma masih belum berani (aku baru melahirkan 4 bulan yang lalu), sit up sudah boleh belum ya? Lain-lain sudah kecil, cuma perut dan pinggul aja yang masih bersisa. [Nik ]

Setelah pakai gurita terus dipakaikan bengkung, diikat mulai dari bawah pantat (sekalian mengangkat pantat) dililit model ikat depan sampai atas [rie]

Aku juga caesar dan awalnya takut pakai gurita, tapi setelah dicoba Ternyata malah lebih enak pake gurita, jadi perut tidak gember sehingga jahitan tidak goyang-goyang dan sama sekali tidak sakit ternyata. Habis pakai gurita pakai stagen biar lebih mantap. [Mil]

Aku juga caesar dan malah enak pakai gurita. Risih sih awalnya dan merasa agak panas, tapi lama kelamaan malah enak tertekan begitu. Lagian guritaku itu dipasangnya benar2 nutupin dibawah-benar payudara sampai dibawah puser. Aku pakai sampai 40 hari, wallaupun 10 hari terakhir memakainya sudah asal, setelah itu perutnya alhamdulillah langsung kempes dan tidak menggelambir.[nad]

Benar sekali, pemulihan tiap orang beda. Anak saya lahir 8 bulan lalu dan kalau saya pakai celana yang agak kecil dan menyentuh jahitan masih suka ngilu sedikit. Idealnya konsultasi ke dokter untuk memastikan aman tidaknya melakukan senam. Kayaknya caesar memang rada gendutan perutnya, mungkin karena otot perutnya jadi malas kerja karena kontraksi tidak sehebat yang normal. Yang rada lucu, malah setelah jadi FTM jadi lebih cepat kurus dibanding waktu bekerja dulu. [git]
posted by Mbak Wiek @ 8:25 PM   0 comments
Apa sih Inisiasi Menyusui Dini ??

Ini merupakan proses membiarkan bayi menyusu sendiri segera setelah lahiran.

Ternyata selama bertahun-tahun, kita bener-bener merupakan kodrat dan anugrah dari Tuhan yang sudah disusun untuk kita.

Kata dokter yang kemaren berbicara, dia mengatakan, di luar sudah sadar hal ini sejak 1987 tp di Indonesia baru sadar thn 2006. Lebih baik baru tahu daripada tidak sama sekali.

Si Dokter menceritakan bagaimana proses inisiasi menyusui dini ternyata merupakan proses alami yang seharusnya dilakukan setelah seorang ibu melahirkan bayinya. Dia menceritakan dan bahkan memutarkan video yang dia buat terhadap cucunya sendiri dan juga seorang bayi lainnya. Dia bercerita, bahwa ternyata ada beberapa hal yang akan terjadi selama proses ini, dan ini juga tergambar dalam video yang
diputar.

Jadi si Dokter ini menjelaskan bahwa pada saat proses Inisiasi Menyusui Dini akan terjadi tahap2 spt ini (berdasarkan penelitian Ilmiah):

1.. Sesaat setelah lahiran sehabis ari-ari dipotong, bayi langsung diletakan di dada si ibu tanpa membersihkan si bayi kecuali tangannya, kulit ketemu kulit. Ternyata suhu badan ibu yang habis melahirkan 1 derajat lebih tinggi. Namun jika si bayi itu kedinginan, otomatis suhu badan si ibu jadi naik 2 derajat, dan jika si bayi kepanasan, suhu badan ibu akan turun 1 derajat. Jadi Tuhan sudah mengatur bahwa si ibu yang akan membawa si bayi beradaptasi dengan kehidupan barunya. Setelah diletakkan di dada si ibu, biasanya si bayi hanya akan diam selama 20-30 menit, dan ternyata hal ini terjadi karena si bayi sedang menetralisir keadaannya setelah trauma melahirkan.

2.. Gerakan kedua yang terjadi yaitu, setelah si bayi merasa lebih tenang, maka secara otomatis kaki si bayi akan mulai bergerak-gerak spt hendak merangkak. Ternyata gerakan ini pun bukanlah gerakan tanpa makna karena ternyata kaki si bayi itu pasti hanya akan menginjak2 perut ibunya di atas rahim. Gerakan ini bertujuan untuk menghentikan pendarahan si ibu. Lama dari proses ini tergantung dari si bayi. Untuk gerakan ini, ternyata si dokter punya pengalaman. Pernah ada dukun beranak melakukan proses melahirkan, dan ternyata si ibu mengalami pendarahan hebat. Pada saat itu si dukun meletakkan anaknya di dada si ibu, dan anak tersebut menggerak-gerakkan kakinya memasage perut ibunya bahkan lebih dari satu jam, sampai pendarahan si ibu berhenti.

3.. Setelah melakukan gerakan di kakinya, si bayi akan melanjutkan dengan mencium tangannya, ternyata bau tangan si bayi sama dengan bau air ketuban. Dan ternyata wilayah sekitar putiing si ibu itu juga memiliki bau yang sama, jadi dengan mencium bau tangannya, si bayi membantu si bayi untuk mengarahkan kemana dia akan bergerak. Dia akan mulai bergerak mendekati puting ibu denga ketika sudah mendekati puting si ibu, si bayi itu akan menjilat2 dada si ibu. Ternyata jilatan ini berfungsi utk membersihkan dada si ibu dari bakteri2 jahat dan begitu masuk ke tubuh si bayi akan diubah menjadi bakteri2 yang baik dalam tubuhnya. Lamanya kegiatan ini juga tergantung dari si bayi karena hanya si bayi yang tau seberapa banyak dia harus membersihkan dada si ibu.

4.. Setelah itu, si bayi akan mulai meremas-remas puting susu si ibu yang bertujuan untuk merangsang supaya air susu si ibu segera berproduksi dan bisa keluar. Lamanya kegiatan ini juga tergantung dari si bayi itu

5.. Terakhir baru mulailah si bayi itu menyusu.
Mendengar cerita si Dokter ditambah dengan video yang diputarnya, aku ngerasa Amazing... Tuhan memang maha sempurna. Dia sudah menciptakan siklus kehidupan yang begitu indah, namun ternyata diputus oleh manusia selama bertahun-tahun lamanya. Ternyata, walaupun waktu aku melahirkan ada inisialisasi menyusui dini, ternyata langkahnya belum sempurna, karena waktu itu bayi ku cuma melakukan sampai tahap ke 3, yaitu menjilat2 sekitar dada aku.

Si Dokter benar-benar menyarankan audience jika suatu saat akan memiliki anak, untuk meminta kepada rumah sakit yang akan membantu kelahiran supaya diperbolehkan melakukan inisiasi menyusui dini ini minimal 1 jam, karena kelima proses di atas ini bisa berlangsung sekitar 1-2 jam. Beliau juga mengatakan tidak semua RS berani melakukan ini, dan kita sebagai orang tua harus berani meminta ini dilakukan karena ternyata hal ini merupakan siklus kehidupan yang selama ini tidak kita sadari sudah kita putus.

Si Dokter juga mengatakan, bahwa dengan melakukan hal ini, akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh si bayi terhadap penyakit2, kanker syaraf, leukimia, dan beberapa penyakit2 lainnya. Dikatakan juga menekan angka kematian bayi baru melahirkan sebesar 22%.

Makanya dia benar2 mempromosikan hal ini kepada semua calon ortu.

Beliau juga mengatakan, sebuah rumah sakit yang benar-benar mendukung ibu dan anak, maka tidak akan menyediakan ruangan khusus bayi, karena dia mengatakan bahwa dengan memisahkan si ibu dengan si bayi ternyata daya tahan tubuh si bayi akan drop sampai 25%.

Jadi seharusnya tempat bayi adalah di sisi si ibu, 24 jam penuh. Jika ada tindakan memisahkan si ibu dari bayi, maka menurutnya itu adalah tiindakan kriminal. Dan ternyata sebagai RS yang sudah melakukan hal ini, RS Carolus sudah melakukan hal ini (bukan promosi). Tidak ada ruang khusus bayi di Rumah Sakit. Karena ketika si ibu bersama dengan si bayi, daya tahan si bayi akan dalam kondisi prima, dan si ibu bisa melakukan proteksi terhadap si bayi jika memang perlu.

Bahkan di RS Carolus tidak ada waktu utk show bayi, karena letak bayi adalah di sisi si ibu. Si dokter mengatakan 95% bayi menangis bukan karena kelaparan, tapi karena dia dipisahkan dari ibunya. Karena berdasarkan penelitian, seorang bayi yang baru lahir, dibekali dari rahim ibunya utk bertahan selama 2-3 hari tanpa makanan. Jadi jangan pernah minta diberikan susu formula untuk si bayi, walau air susu ibu belum keluar.

Aku benar-benar terpukau denger cerita ini. N ini benar-benar pengalaman baru buat aku, dan benar-benar menambah pengalaman utk masa depan aku. N aku juga sempet ngerasa berdosa banget ama anakku, karena walau aku sering minta anakku di bawa ke ruangan, ada jam2 tertentu di mana bayiku aku letakkan di ruang bayi. Maaf ya anakku ..

So buat temen-temen yang memang mau mempunyai anak, cucu ataupun keponakan, sharing ini semoga bisa menambah wawasan, dan bisa membantu kita mencari yang terbaik buat anak-anak kita.

N tolong disharingkan ke orang-orang lainnya, sehingga makin banyak orang yang tau mengenai hal ini. Karena ini adalah keajaiban. Setidaknya buat aku.
posted by Mbak Wiek @ 8:19 PM   0 comments
Pengertian dan Definisi Vitamin - Fungsi, Guna, Sumber, Akibat Kekurangan, Macam dan Jenis Vitamin
Sun, 14/05/2006 - 10:45pm — godam64
Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Tanpa vitamin manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan dapat melakukan aktifitas hidup dan kekurangan vitamin dapat menyebabkan memperbesar peluang terkena penyakit pada tubuh kita.

Vitamin berdasarkan kelarutannya di dalam air :
- Vitamin yang larut di dalam air : Vitamin B dan Vitamin C
- Vitamin yang tidak larut di dalam air : Vitamin A, D, E, dan K atau disingkat Vitamin ADEK.

1. Vitamin A
- sumber vitamin A =
susu, ikan, sayuran berwarna hijau dan kuning, hati, buah-buahan warna merah dan kuning (cabe merah, wortel, pisang, pepaya, dan lain-lain)
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin A =
rabun senja, katarak, infeksi saluran pernapasan, menurunnya daya tahan tubuh, kulit yang tidak sehat, dan lain-lain.

2. Vitamin B1
- sumber yang mengandung vitamin B1 =
gandum, daging, susu, kacang hijau, ragi, beras, telur, dan sebagainya
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B1 =
kulit kering/kusik/busik, kulit bersisik, daya tahan tubuh berkurang.

3. Vitamin B2
- sumber yang mengandung vitamin B2 =
sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, susu, dan banyak lagi lainnya.
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B2 =
turunnya daya tahan tubuh, kilit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, sariawan, dan sebagainya.

4. Vitamin B3
- sumber yang mengandung vitamin B3 =
buah-buahan, gandum, ragi, hati, ikan, ginjal, kentang manis, daging unggas dan sebagainya
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B3 =
terganggunya sistem pencernaan, otot mudah keram dan kejang, insomnia, bedan lemas, mudah muntah dan mual-mual, dan lain-lain

5. Vitamin B5
- sumber yang mengandung vitamin B5 =
daging, susu, sayur mayur hijau, ginjal, hati, kacang ijo, dan banyak lagi yang lain.
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B5 =
otot mudah menjadi kram, sulit tidur, kulit pecah-pecah dan bersisik, dan lain-lain

6. Vitamin B6
- sumber yang mengandung vitamin B6 =
kacang-kacangan, jagung, beras, hati, ikan, beras tumbuk, ragi, daging, dan lain-lain.
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B6 =
pelagra alias kulit pecah-pecah, keram pada otot, insomnia atau sulit tidur, dan banyak lagi lainnya.

7. Vitamin B12
- sumber yang mengandung vitamin B12 =
telur, hati, daging, dan lainnya
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B12 =
kurang darah atau anemia, gampang capek/lelah/lesu/lemes/lemas, penyakit pada kulit, dan sebagainya

8. Vitamin C
- sumber yang mengandung vitamin C =
jambu klutuk atau jambu batu, jeruk, tomat, nanas, sayur segar, dan lain sebagainya
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin C =
mudah infeksi pada luka, gusi berdarah, rasa nyeri pada persendian, dan lain-lain

9. Vitamin D
- sumber yang mengandung vitamin D =
minyak ikan, susu, telur, keju, dan lain-lain
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin D =
gigi akan lebih mudah rusak, otok bisa mengalami kejang-kejang, pertumbuhan tulang tidak normal yang biasanya betis kaki akan membentuk huruf O atau X.

10. Vitamin E
- sumber yang mengandung vitamin E =
ikan, ayam, kuning telur, kecambah, ragi, minyak tumbuh-tumbuhan, havermut, dsb
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin E =
bisa mandul baik pria maupun wanita, gangguan syaraf dan otot, dll

11. Vitamin K
- sumber yang mengandung vitamin K =
susu, kuning telur, sayuran segar, dkk
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin K =
darah sulit membeku bila terluka/berdarah/luka/pendarahan, pendarahan di dalam tubuh, dan sebagainya

Sumber : http://organisasi.org/pengertian_dan_definisi_vitamin_fungsi_guna_sumber_akibat_kekurangan_macam_dan_jenis_vitamin
posted by Mbak Wiek @ 8:13 PM   0 comments
KEHAMILAN N EJOY AJA yuk


Enjoy Aja ...!Nikmatilah waktu senggang selama hamil, maka risiko komplikasi kehamilan bisa berkurang. Janin pun tumbuh dan berkembang optimal.Proses kehamilan yang tengah Anda jalani, sebenarnya bukan semata suatu tahapan dari siklus kehidupan seorang wanita. Karena, kehamilan juga merupakan suatu pengalaman sekaligus pelajaran bagi Anda untuk secara sadar melatih pikiran, agar terfokus pada hal-hal positif. Ya, apa pun yang Anda lakukan, makan, minum, dan pikirkan, kini terpusat untuk kebaikan janin yang sedang tumbuh di dalam rahim Anda.Di lain pihak, Anda juga berhak menikmati masa kehamilan Anda. Antara lain, dengan melakukan beragam aktivitas yang menyenangkan dan membuat Anda bahagia.

Lalu, bagaimana dengan adanya sejumlah perubahan fisik dan non fisik yang sifatnya sangat khas untuk masing-masing trimesternya, dan adakalanya kurang menyenangkan?Manfaat waktu senggangMemanfaatkan waktu senggang (leisure-time) selama kehamilan, baik bersama pasangan maupun menikmatinya sendirian, terbukti berdampak sangat baik bagi proses kehamilan. Hal ini dibuktikan oleh riset yang dilakukan S. Marcoux bersama timnya dari Department of Social and Preventive Medicine di Laval University, Quebec, Kanada, terhadap 172 wanita hamil selama 28 bulan.Hasil riset yang dipublikasikan dalam Journal of Epidemiology and Community Health tahun 1989 menyatakan bahwa memanfaatkan waktu senggang berupa aktivitas fisik selama masa kehamilan, terbukti menurunkan risiko ibu terkena pre-eklampsia (keracunan kehamilan).

Selain itu, juga menurunkan risiko terkena hipertensi gestasional (hipertensi akibat kehamilan).Sementara Da Costa D., et al., dari Divisi Epidemiologi Klinik, Montreal General Hospital, Kanada, menemukan hubungan antara waktu senggang dan kondisi psikologis ibu hamil. Dari risetnya yang dimuat dalam Journal Psychosom. Obstet. Gybaecology, edisi Juni 2003, terhadap 180 wanita hamil yang mengisi waktu senggang mereka dengan aktivitas fisik yang menyenangkan, terbukti keadaan emosi mereka cukup stabil, khususnya dalam menghadapi berbagai keluhan yang muncul.

Mereka juga jauh lebih tegar dalam mengatasi rasa cemas, suasana hati yang berfluktuatif akibat lonjakan perubahan kadar hormon, serta stres yang biasa dialami ibu hamil.Beda trimester, beda caraMasa kehamilan biasa dibagi menjadi 3 trimester. Masing-masing trimester akan menyebabkan sejumlah perubahan yang khas pada tubuh Anda. Yakni, sesuai dengan jenis dan tahapan proses tumbuh-kembang yang berlangsung pada janin Anda.

Pandai-pandailah Anda mengenali diri sendiri, sehingga tahu pasti apa yang Anda butuhkan untuk dapat menjalani setiap trimester kehamilan, lengkap bersama ‘warna-warninya’.· Trimester 1Perubahan kadar hormon kehamilan seringkali menimbulkan keluhan berupa rasa mual di pagi hari (morning sickness). Ini mempengaruhi kondisi fisik dan emosi Anda. Jadi, bersiaplah menghadapi suasana hati yang tidak menentu atau ketakutan mengalami keguguran.Anda dapat mengisi dan memanfaatkan waktu senggang bersama pasangan, dengan aktivitas yang membantu tubuh jadi sehat, segar, dan bugar.

Anda bisa memilih jenis olahraga yang sesuai dengan kondisi kehamilan dan kemampuan tubuh Anda. Berenang atau jalan kaki umumnya merupakan pilihan olahraga yang aman untuk ibu hamil. Namun, untuk memastikan jenis olahraga apa saja yang sesuai untuk Anda, berkonsultasilah dahulu dengan dokter Anda.

Pilihan aktivitas menyenangkan lainnya adalah makan di restoran favorit bersama pasangan. Suasana romantis, alunan musik yang lembut, serta aneka pilihan menu lezat akan membantu Anda mengusir rasa mual yang mendera.Namun, di atas itu semua, kunci sukses menikmati trimester pertama ini terletak pada kemampuan Anda untuk selalu berpikir positif.

Bukankah si kecil yang sedang tumbuh di dalam rahim Anda adalah anugerah Sang Pencipta? Jadi, syukuri dan jagalah itu semua dengan memberi segala yang terbaik bagi Anda dan si kecil.· Trimester 2Anda masih akan dilanda gejolak emosi. Perhatian penuh dari pasangan membuat Anda semakin tergantung padanya.

Tak heran, jika ia sedikit saja mengabaikan Anda, seringkali Anda langsung merasa khawatir akan ditinggalkan olehnya. Apalagi, perubahan pada tubuh Anda juga semakin nyata. Penampilan yang ‘tidak biasa’ ini akan mempengaruhi citra diri Anda, sehingga Anda merasa tidak percaya diri.Memang, kebanyakan ibu hamil terperangkap dalam sudut pandang fisik saja dalam melihat proses kehamilan.

Akibatnya, muncullah berbagai perasaan tidak nyaman. Padahal, bila Anda mencoba melihat lebih dalam, Anda akan menemukan sisi atau makna lain di balik semua perubahan fisik dan emosi yang Anda rasakan.Cobalah nikmati waktu senggang dengan pergi berjalan-jalan ke pantai. Memandang lautan lepas tanpa batas, niscaya akan memicu Anda untuk memperluas ‘kacamata’ Anda dalam memandang dan menyikapi berbagai hal dalam hidup, termasuk proses kehamilan ini.Asal Anda tahu, pada trimester ini banyak ibu hamil yang merasa lebih nyaman.

Rasa mual dan muntah berangsur-angsur hilang, sehingga nafsu makan kembali normal. Rasa nyaman ini biasanya meningkatkan kembali hasrat untuk berhubungan intim.

Sebagai selingan dan variasi untuk mengisi waktu senggang Anda, tak ada salahnya menikmatinya dengan santai sambil menciptakan suasana romantis di tempat tidur Anda.Perasaan bahagia karena dimanjakan suami tercinta, secara tidak langsung akan memupuk rasa cinta dalam diri Anda yang selanjutnya mendorong Anda untuk membagi dan memberikannya kepada si kecil, baik selama dalam kandungan maupun setelah lahir nanti.· Trimester 3Saat melahirkan kian dekat! Asalkan segala sesuatunya telah Anda persiapkan jauh-jauh hari, tak ada alasan merasa khawatir menghadapi proses persalinan.

Guna menambah kesiapan Anda ada baiknya ikutlah kelas senam hamil yang diadakan oleh rumah sakit atau rumah bersalin.Namun, bila rasa takut maupun cemas tetap saja Anda rasakan, cobalah berkumpul bersama teman-teman, baik yang sama-sama sedang menjalani kehamilan, maupun yang sudah pernah melahirkan.

Manfaatkanlah momen itu untuk berbagi pengalaman, sekaligus mengambil pelajaran dari teman yang sudah berhasil melalui proses persalinan dengan sukses.

Atau, pergilah ke spa bersama pasangan, atau melakukan hal-hal lain yang menyenangkan, seperti berakhir pekan ke resort, ke klub untuk menikmati live music, berdansa dan lain-lain.Ingatlah selalu, apa pun yang Anda rasakan, semua itu hanyalah bersifat sementara. Proses kehamilan yang tengah Anda jalani ini, adalah salah satu dari siklus kehidupan seorang wanita. Anggaplah ‘warna-warni’ kehidupan ini ibaratnya seperti saat Anda merasakan kebahagiaan ketika berdansa! Life is like dancing! So, enjoy it…Makna di Balik Proses KehamilanKita dapat belajar makna kehidupan melalui proses kehamilan.

Bahwa, ada malaikat kecil yang dititipkan Tuhan untuk tumbuh di dalam rahim Anda. Dan malaikat tersebut dibekali dengan sebuah “kitab kehidupan” seperti halnya juga Anda, pasangan Anda, dan setiap manusia.


Melalui proses kehamilan, Anda dapat belajar membaca sedikit demi sedikit tentang apa saja yang tertulis dalam “kitab kehidupan” yang dibawa oleh malaikat kecil di dalam rahim Anda. Bahkan, sampai si kecil lahir, tumbuh dan berkembang. Yakni, dengan mengenali si kecil sedekat mungkin, sehingga Anda akan mampu mengetahui dengan tepat, apa yang benar-benar dia butuhkan. Bukan hanya kebutuhannya secara fisik, melainkan juga kebutuhan mentalnya.

Sumber : Sri Lestariningsih
posted by Mbak Wiek @ 8:07 PM   0 comments
IDEALNYA UNTUK HAMIL


Idealnya, terang *dr. Agus Supriyadi, SpOG* dari RSIA
Hermina, Jatinegara,
jarak kehamilan tak kurang dari 9 bulan hingga 24
bulan sejak kelahiran
pertama. Namun untuk jarak 9 bulan masih
diembeli-embeli prasyarat, yaitu
asalkan nutrisi si ibu baik. "Bila gizi si ibu tak
bagus, berarti tubuhnya
belum cukup prima untuk kehamilan berikutnya."

Perhitungan tak kurang dari 9 bulan ini atas dasar
pertimbangan kembalinya
organ-organ reproduksi ke keadaan semula. Makanya ada
istilah masa nifas,
yaitu masa organ-organ reproduksi kembali ke masa
sebelum hamil. Namun masa
nifas berlangsung hanya 40 hari, sementara organ-organ
reproduksi baru
kembali ke keadaan semula minimal 3 bulan.

"Bayangkan saja, rahim atau uterus sewaktu tak hamil
beratnya hanya 30 g.
Setelah hamil, beratnya hampir 1 kg atau 1000 g.
Kenaikannya hampir 30 kali
lipat, kan? Setelah persalinan, beratnya berkurang
mencapai 60 g. Nah, untuk
mencapai 30 g kembali butuh waktu kira-kira 3 bulan."

Begitu juga dengan sistem aliran darah. Selama hamil,
ada sistem aliran
darah dari ibu ke janin. Setelah lahir, tentunya
aliran darah ini terputus.
Untuk kembali ke kondisi aliran darah yang normal, si
ibu butuh waktu
sekitar 15 hari setelah melahirkan.

Sementara untuk memulihkan energinya, si ibu harus
meningkatkan gizinya.
"Nah, untuk ibu-ibu yang gizinya bagus, energinya baru
benar-benar prima
seperti keadaan sebelum melahirkan setelah 9 bulan.
Kalau belum 9 bulan belum begitu prima energinya walaupun kelihatan
tubuhnya sehat-sehat saja."

Jadi, setelah istirahat selama 9 hingga 24 bulan,
diharapkan semua organ
reproduksi dan bagian genital interna maupun eksterna
si ibu akan kembali
seperti sebelum hamil.

*JARAK TERLALU PENDEK*

Dengan demikian, bila jarak kehamilan terlalu pendek
atau kurang dari 9
bulan akan sangat berbahaya, karena organ-organ
reproduksi belum kembali ke
kondisi semula. Selain, kondisi energi si ibu juga
belum memungkinkan untuk
menerima kehamilan berikutnya. "Keadaan gizi ibu yang
belum prima ini
membuat gizi janinnya juga sedikit, hingga pertumbuhan
janinnya tak memadai
yang dikenal dengan istilah PJT atau pertumbuhan janin
terhambat."

Itulah mengapa, saran Agus, ibu-ibu setelah bersalin
agar menggunakan alat
kontrasepsi yang tepat untuk menghindari kegagalan KB
alias kebobolan.
Jangan sampai, haid pertama setelah melahirkan belum
muncul, ibu sudah hamil
lagi. Jikapun sudah kadung hamil, "si ibu harus
menjaga kondisi kehamilannya
dengan lebih intensif." Artinya, kehamilan tersebut
harus terus dipantau
lebih ketat. Pertumbuhan janin akan dipantau dengan
pemeriksaan USG serial,
semisal pada usia sekian apakah beratnya sesuai dengan
usianya. "Jika tak
sesuai, kita harus intervensi dengan obat-obatan,
vitamin, dan makanan
berkalori tinggi agar beratnya kembali ke keadaan
normal."

Yang pasti, tegas Agus, ibu harus memeriksakan
kehamilannya secara medis,
entah ke dokter kandungan dan kebidanan ataupun bidan
secara teratur.
"Anjuran WHO, selama kehamilan sekurang-kurangnya
memeriksakan diri sebanyak
4 kali. Sekali pada trimester I, yaitu untuk
memastikan kehamilannya, apakah
di dalam atau di luar rahim; sekali di trimester II
untuk memantau
kehamilannya; dan 2 kali di trimester III untuk
memantau dan meramalkan
persalinannya, apakah persalinannya akan normal atau
sesar."

Namun untuk kasus yang riskan seperti kebobolan ini,
pemeriksaan sebaiknya
dilakukan lebih sering. Pada trimester I hingga II
dilakukan sebulan sekali;
menginjak usia kehamilan 28 minggu 3 minggu sekali; di
usia kehamilan 32
minggu dilakukan pemeriksaan 2 minggu sekali; dan
setelah usia kehamilan 38
minggu seminggu sekali. "Jangan lupa, makan makanan
berglukosa tinggi untuk
meningkatkan berat badan."

*KEGUGURAN DAN PREMATUR*

Selain BB janin rendah, kemungkinan kelahiran prematur
juga bisa terjadi
pada kehamilan jarak dekat, terutama bila kondisi ibu
juga belum begitu
bagus. Padahal, kelahiran prematur erat kaitannya
dengan kematian, khususnya
jika paru-paru si bayi belum terbentuk sempurna.

Bisa juga terjadi perdarahan selama kehamilan yang
diakibatkan plasenta
previa atau plasenta yang letaknya tak sempurna.
"Plasenta previa sangat erat kaitannya dengan gizi yang rendah, karena
plasenta punya kecenderungan mencari tempat yang banyak nutrisinya. Kalau yang banyak nutrisinya itu
terletak di bagian bawah uterus atau rahim, maka di
situlah ia akan menempel. Akibatnya bisa menutup jalan lahir yang
memungkinkan untuk terjadi
perdarahan."

Nah, pada kehamilan jarak dekat, kemungkinan
kekurangan gizi ini amat besar.
Bukankah si ibu juga harus menyusui bayinya? Dengan
demikian, nutrisi si ibu
jadi berkurang, hingga janinnya juga bisa semakin
kekurangan gizi. Makanya,
saran Agus, bila ketahuan hamil, pemberian ASI
sebaiknya segera dihentikan.
Masalahnya bukan cuma ibu jadi kekurangan gizi, tapi
juga bisa mengakibatkan
keguguran. "Selama menyusui, ada pengaruh oksitosin
pada isapan mulut bayi.
Oksitosin ini membuat perut si ibu jadi tegang atau
kontraksi. Pada
kehamilan muda, bisa terjadi perdarahan atau ancaman
keguguran."

Penting diketahui, syarat kehamilan yang sehat ialah
cukup gizi dan
penambahan BB minimal 10-12 kg, hingga BB bayi yang
dilahirkan bisa mencapai
di atas 2,5 kg.

Jikapun si ibu bisa mempertahankan kehamilannya hingga
waktu persalinan
tiba, tak berarti aman-aman saja. Soalnya, bukan tak
mungkin kendala justru
menghadang saat persalinan. Bahayanya, ibu mengalami
kelelahan saat proses
persalinan. Untuk mengejan dan hisnya juga susah.
Hingga, bisa menimbulkan
partus atau persalinan lebih lama.

*JANGAN TERLALU JAUH*

Akan halnya kehamilan dengan jarak di atas 24 bulan,
menurut Agus, sangat
baik buat ibu karena kondisinya sudah normal kembali.
Jadi, organ-organ
reproduksinya sudah siap menerima kehamilan kembali.

Bukan berarti kita bisa hamil kapan saja asal jaraknya
lebih dari 24 bulan, lo. Dianjurkan, kehamilan berikutnya jangan lebih dari
59 bulan. Ingat, kita
juga harus memikirkan usia saat kehamilan berikutnya!
"Bila lebih dari 35 tahun usia si ibu saat kehamilan berikutnya, berarti
si ibu masuk dalam
kategori risiko tinggi," terang Agus. Sementara usia
reproduksi yang bagus
adalah 20-30 tahun.

Yang paling dikhawatirkan jika usia ibu di atas 35
tahun ialah kualitas sel telur yang dihasilkan juga tak baik. Hingga, bisa
menimbulkan kelainan-kelainan bawaan seperti sindrom down.
Soalnya, ibu hamil usia ini
punya risiko 4 kali lipat dibanding sebelum usia 35
tahun.

Tak hanya itu, saat persalinan pun berisiko terjadi
perdarahan post partum
atau pasca persalinan. Hal ini disebabkan otot-otot
rahim tak selentur dulu,
hingga saat harus mengkerut kembali bisa terjadi
gangguan yang berisiko
terjadi *hemorrhagic post partum* (HPP) atau
perdarahan pasca persalinan.

Risiko terjadi preeklampsia dan eklampsia juga sangat
besar, lantaran
terjadi kerusakan sel-sel endotel. "Pada kasus
preeklampsia berat, kita
punya kebijaksanaan untuk melahirkan setelah 35 minggu
dengan cara
diinduksi." Adapun tanda-tanda preeklampsia: BB ibu
naik terlalu cepat,
terjadi pembengkakan/odem di seluruh tubuh, serta
tekanan darah terlalu
tinggi.

Pada kasus ini, pemeriksaan kehamilan harus lebih
intensif agar bisa
dipantau dan diberi obat-obatan untuk menormalkan
tekanan darahnya,
mengingat pertumbuhan janin akan mengalami gangguan.
Bukankah suplai makanan
ke janin lewat plasenta dan aliran darah ibu? Nah,
pada kasus preeklampsia,
sirkulasi darah ibu ke janin dan plasenta terganggu,
hingga suplai makanan
dari ibu ke janin jadi terganggu pula.

Itulah mengapa, janin harus terus dipantau memakai USG
serial. "Bila tetap
terhambat, lebih bagus ia hidup di luar rahim, minimal
setelah kehamilan 35
minggu. Kecuali bila ada kelainan yang mengancam si
ibu semisal ada ancaman
pembekuan darah, berapa pun usia janin harus segera
dikeluarkan demi
menyelamatkan si ibu. Pun bila janinnya belum matang."

Bahaya lain, masalah psikis. "Bisa saja, kan, si ibu
sudah lupa dengan
cara-cara menghadapi kehamilan dan persalinan.
Bagaimana cara mengejan,
misal. Hingga menimbulkan stres baru lagi," tutur
Agus.

*TIDAK UNTUK YANG SESAR*

Jadi, perhatikan betul-betul jarak kelahiran yang aman
ini, ya, Bu-Pak.
Namun tentu saja, jarak ideal ini hanya berlaku bila
persalinan sebelumnya
dilakukan dengan cara pervaginam atau normal. "Bila
sebelumnya dilakukan
sesar, sebaiknya kehamilan berikut setelah 24 bulan,"
anjur Agus.

Soalnya, mereka yang melahirkan lewat bedah sesar
butuh waktu lebih lama
lagi karena ada cacat di uterus atau rahimnya bekas
tindakan operasi. "Jika
sebelum 2 tahun sudah hamil lagi, dikhawatirkan
jahitan-jahitan saat operasi
bisa lepas. Robeknya rahim juga bisa tak terduga atau
tak beraturan dan tak
bisa diramalkan kapan robekan itu akan terjadi karena
tak dapat didiagnosa
secara dini. Kejadiannya akan sangat tiba-tiba setelah
kehamilan itu
menginjak usia 9 bulan."

Hal lain yang harus diperhatikan, jarak ideal ini
berlaku bukan cuma untuk
kehamilan kedua, tapi juga kehamilan-kehamilan
berikutnya. Namun bukan
berarti tingkat risikonya tetap sama, lo. Bukankah
makin banyak anak berarti
usia si ibu juga makin meningkat? "Nah, bila umurnya
sudah tua, tentu sangat
riskan untuk hamil dan melahirkan. Selain itu,
*recovery* tubuhnya untuk
kembali ke keadaan semula juga makan waktu lebih lama
lagi," tutur Agus.

*Tips Sebelum Hamil Kembali*

**

* Periksakan fisik ke dokter agar bisa diperbaiki atau
dipantau bila ada
masalah yang bisa mengganggu kehamilan kelak.

* Pergilah ke dokter gigi untuk mendapatkan
pemeriksaan menyeluruh mengenai
keadaan gigi. Jika perlu penambalan, pembersihan,
maupun pencabutan gigi,
lakukan segera sebelum hamil karena hal ini tak
mungkin dilakukan kala
hamil.

* Pilih dokter ahli kebidanan dan kandungan atau bidan
yang akan menangani
dan lakukan pemeriksaan prahamil dari sekarang.

* Perbaiki masalah ginekologi úbila ada- yang bisa
mengganggu kehamilan,
entah kista, polip, tumor jinak, dan lainnya. Bila
punya masalah serius
dengan kehamilan sebelumnya, misal, keguguran atau
kelahiran prematur,
diskusikan langkah-langkah yang mesti diambil untuk
mencegah terulang
kembali

* Lakukan beberapa tes sebelum hamil, seperti
hemoglobin, Rh, air kemih, tes
kulit, hepatitis, dan lainnya. Bila tes-tes itu
menunjukkan ada masalah,
lakukan perawatan sebelum hamil.

* Pastikan kita imun terhadap rubella, cacar air,
serta hepatitis B.

* Lakukan pemeriksaan genetik jika ada riwayat
kelainan genetika pada
keluarga atau anak pertama. Caranya, periksa lewat
darah kita dan suami.

* Mulailah meningkatkan gizi, karena yang paling baik
adalah kondisi hamil
dengan BB seideal mungikin. Jika kurang atau
kelebihan, usahakan mencapai BB
ideal itu.

* Hindari pemaparan terhadap radioaktif, misal, sinar
X untuk keperluan
pekerjaan. Pastikan organ reproduksi kita terlindungi
dari sinar X.

* Batasi obat bebas, terlebih yang membahayakan
kehamilan. Konsultasikan ke
dokter bila terpaksa menggunakannya.

* Hentikan mengkonsumsi minuman beralkohol dan rokok.
Penelitian
menunjukkan, alkohol dan nikotin amat berbahaya buat
kehamilan, juga bisa
menghambat terjadi kesuburan untuk kehamilan.
Tags: pregnancy
Next: Baby Talk
posted by Mbak Wiek @ 8:01 PM   0 comments
MENGENAL USG 3D DAN 4D

Perkembangan teknologi USG makin maju dengan hadirnya alat yang menampilkan
gambar 3 dan 4 dimensi. Apakah sudah saatnya USG 2D ditinggalkan?



Tentu saja, dibutuhkan keterampilan khusus untuk memahami tampilan gambar dan
informasi yang muncul di monitor mesin USG (Ultrasonografi). Terlebih, karena
alat USG yang umumnya digunakan hanya bisa menampilkan gambar 2 dimensi (2D),
di mana pasien awam tidak bisa ikut "menikmatinya". Dokter pun harus
pandai-pandai menerangkan segala informasi yang tertangkap melalui mesin itu.


Kini, dengan munculnya alat USG yang berkemampuan menampilkan gambar 3 dan 4
dimensi, keterbatasan USG 2D seperti teratasi. "USG 2D hanya dapat melihat bayi
dari salah satu sisi saja, sedangkan dengan teknologi 3D, janin dapat terlihat
utuh dan jelas, seperti laiknya bayi yang sesungguhnya," kata Dr. Judi Januadi
Endjun, SpOG, ahli kebidanan dan kandungan dari RSPAD Gatot Subroto, Jakarta
Pusat.


Bahkan, dengan teknologi USG 4D, orang tua dapat melihat seluruh tubuh bayinya,
berikut gerak-gerik seperti kita menonton film animasi. "Mungkin 10 tahun lagi,
perkembangan teknologi ini bisa memperlihatkan janin sebagaimana sesungguhnya,"
lanjut dokter yang juga mengajar di Fakultas Kedokteran UPN Veteran ini.


Nah, ibu mana yang tak ingin mengintip kehidupan dalam rahimnya secara lebih
jelas? Namun, untuk itu pasien akan dikenakan biaya yang cukup mahal karena
teknologi yang dipakai pun tidak murah. Kalau begitu, seberapa perlunya janin
dipantau dengan alat ini?

KELEBIHAN USG 3D-4D


"Selama janin dalam keadaan normal, USG 2D sudah cukup. Yang penting alatnya
mempunyai resolusi gambar yang baik," tandas Judi. Ia juga menjelaskan, dengan
alat itu sudah dapat dilihat kelainan janin sampai 80 persen. "Penambahan
teknologi pada USG 3D-4D menjadi pelengkap bila diduga janin dalam keadaan
tidak normal dan perlu dicari kelainan bawaan minornya, seperti bibir sumbing,
kelainan pada jantung dan sebagainya."


Dalam kesempatan berbeda, Dr. Dario Turk, SpOG dari RS Family, Jakarta
menjelaskan secara lebih detail kelebihan USG 3D-4D ini. Menurutnya, kelainan
pada janin bisa terbaca secara lebih akurat karena teknologi ini dikembangkan
untuk meningkatkan ketepatan diagnosa. "Dengan begitu, pada umur kehamilan
11-14 minggu saja, kelainan janin sudah bisa diperiksa dan diidentifikasikan
hingga 85 persennya. Demikian pula dengan down syndrome dan kelainan kromosom
lain, serta kelainan jantung bawaan dini (early fetal cardiology)."


Pada umur kehamilan 18-23 minggu, katanya, dengan alat ini sudah dapat
dideteksi adanya kelainan janin struktural (detail anomaly scan) termasuk
genetic sonogram, kemudian juga kelainan jantung (fetal cardiology).


Pada umur kehamilan 30-34 minggu dapat dideteksi kelainan pertumbuhan janin,
kelainan letak janin, letak plasenta, tali pusat, jumlah air ketuban, profil
biofisik janin, kelainan organ janin yang baru tampak pada usia kehamilan
lanjut (misalnya pada otak, ginjal, dan lainnya), serta kelainan letak tulang
bayi.


Namun, Judi menyarankan agar ibu hamil tidak buru-buru meninggalkan alat USG
2D. Bahkan, ia sangat menekankan perlunya penggunaan alat ini lebih dulu
sebelum pasien memanfaatkan USG 3D atau 4D. "Jangan dibalik," katanya, "kalau
langsung memakai USG berteknologi 3D atau 4D, bisa-bisa struktur di dalam
kandungan yang hanya terlihat dengan USG 2D akan terlewat dan tidak terlihat.
Baru kalau bayi diduga mempunyai kelainan, teknologi 3D dan 4D ini bermanfaat
secara optimal."


Lucunya, kata Judi, di sini telah terjadi salah kaprah. Teknologi secanggih
3D-4D hanya digunakan untuk menanyakan, "Anak saya mirip siapa, Dok?" Sebuah
pertanyaan yang sama sekali tidak penting dan tidak sebanding dengan manfaat
alat itu sendiri. "Padahal wajah bayi di seluruh dunia ini hampir sama,"
komentarnya sambil tertawa.


KALA PEMERIKSAAN DENGAN USG


Saat ini terdapat kesepakatan internasional mengenai pemanfaatan USG bagi
kehamilan. Pertama dilakukan pada trimester awal atau sebelum usia kehamilan 3
bulan untuk menentukan apakah positif atau tidak, di mana lokasi janinnya, dan
berapa umur kehamilan. Dengan alat ini, kesalahan menghitung usia kehamilan
dapat diminimalisir hingga 3-4 hari saja. Sementara, dengan patokan haid
terakhir salah hitung umur kehamilan bisa mencapai 2-3 minggu. Cukup jauh juga.


Berikutnya, USG dilakukan lagi pada kehamilan usia 12-14 minggu untuk
mengetahui apakan janin mengalami kelainan down syndrome (DS) atau tidak.
Dilanjutkan pada minggu ke-18 sampai 20 untuk melihat ada tidaknya kelainan
cacat bawaan mayor. "Lain dari itu, hanya dilakukan bila ada alasan medis yang
memang diperlukan," ujar Judi.


Setelah pemantauan dengan USG dilakukan, dokter yang baik akan memberikan
penjelasan mengenai, ukuran lingkar kepala janin, panjang lengan atas, lingkar
perut, panjang paha, berat badan, umur, dan dinding perut, yang berurutan
secara sistematis.


"Jadi kalau pasien hanya menerima gambar kemudian dokternya memberi catatan
'bayi normal', sebaiknya mintalah penjelasan. Apa yang harus diketahui sampai
ada kesimpulan bayi tersebut normal," saran Judi.


Menurutnya, yang juga harus dipastikan oleh pasien adalah dokter yang melakukan
USG harus mempunyai sertifikasi yang dikeluarkan badan-badan tertentu, misalnya
POSKI (Perkumpulan Ultrasonografi Kedokteran Indonesia) atau badan dunia
semacam WHO.


"Kalau perlu sebelum di-USG, pasien dapat menanyakan apakah dokter yang
memeriksanya mempunyai sertifikat tersebut atau tidak. Yang tak kalah penting
untuk diketahui, di Jakarta ini tidak lebih dari 10 dokter yang mempunyai
sertifikat untuk melakukan USG 3D-4D," ungkap Judi seraya mengatakan bahwa alat
tersebut sudah cukup lama dimiliki RSUP Cipto Mangunkusumo.


Sebagai perbandingan ia menjelaskan, "Di negara-negara maju penggunaan alat ini
diatur pemerintah. Sehingga dalam satu wilayah hanya terdapat satu alat.
Rujukannya pun berjenjang, bila diduga ada kelainan maka pasien baru dirujuk ke
rumah sakit yang mempunyai alat tersebut. Jadi tidak mubazir."


Menurut Judi, pernah ada pasien yang datang dengan membawa gambar yang katanya
adalah hasil USG 3D. Padahal sebenarnya USG yang dilakukan tidak menggunakan
alat tersebut. Jadi penipuan seperti itu bukan tidak mungkin terjadi.


TAK TERJADI EFEK SAMPING


Yang harus dipahami, USG tidak menggunakan radiasi, tapi gelombang suara yang
relatif aman selama dilakukan oleh seorang yang ahli. Namun harus diingat, USG
hanyalah alat bantu yang tidak tertutup kemungkinan memberikan informasi yang
kurang tepat. "Selama bekerja, alat ini harus melewati otot-otot perut, juga
cairan ketuban, jadi gelombang suara yang masuk pasti mengalami interverensi,"
demikian Judi memberi alasan.


Alat USG maksimal digunakan selama 30 menit dan bayi harus dalam keadaan diam.
Bila bergerak, bisa jadi gambarnya hilang dari layar komputer, sehingga harus
diulang lagi. Lebih dari itu, dikhawatirkan terjadi pemanasan yangg akan
merusak sel janin.


"Alat ini menggunakan gelombang suara dan menghasilkan energi, besarnya tidak
boleh lebih dari 100 miliwattjoule/cm persegi. Kalau melebihi akan timbul efek
pemanasan, lama-lama cairan sitoplasma akan menimbulkan gelembung udara yang
disebabkan pemanasan. Karena sel ini tertutup, maka gelembung udara akan saling
mendesak. Akhirnya sel tersebut bisa pecah, dan mati. Coba bayangkan misalnya
yang kena adalah sel di pusat mata, pusat intelektual atau pusat perilaku,
tentu risiko yang ditimbulkan sangat besar," perinci Judi.


Namun hingga kini, belum pernah ada bayi yang terlahir cacat karena efek USG
selama masa kehamilan. Lebih lanjut Judi menambahkan, "Walaupun dimungkinkan
punya efek samping, manfaat yang didapat dari USG ini jauh lebih besar,
sehingga tetap dilakukan untuk pemeriksaan kehamilan."



Merugikan Pasien


Bagaimanapun, akurasi informasi hasil USG sangat bergantung pada pengalaman,
pengetahuan dan etik dokter yang menanganinya. Bukan tidak mungkin informasi
yang diberikan kepada pasien ternyata salah. "Yang paling sering terjadi adalah
salah melihat letak plasenta, kemudian dilakukan operasi sesar pada saat
persalinan. Padahal sesungguhnya tidak ada yang salah dengan letak plasenta,
hanya pada waktu USG, gambar itu dilihat dari atas atau dari bawah," kata Judi.


Lalu apa yang bisa dilakukan pasien bila menemui keadaan yang demikian?
Mintalah second opinion. Kalau perlu dari 3-4 dokter yang berbeda bila dirasa
ada yang kurang beres," sarannya. Kesalahan seperti ini bisa diminimalisir bila
USG dilakukan di sebuah institusi pendidikan, seperti RSCM, "Walaupun tidak
berarti bahwa di sana akan selalu tepat, tanpa ada kesalahan sama sekali, ya."


Di beberapa negara tertentu ada yang disebut "Salon Photo USG", dimana pasien
dapat mengetahui jenis kelamin janin dan mendapatkan fotonya. Namun di situ
yang bersangkutaan diminta menandatangani surat perjanjian, bahwa dokter tidak
melakukan pemeriksaan diagnostik USG terhadap janinnya. Di Indonesia, bisnis
USG yang ada mungkin tidak semencolok ini, tapi dibungkus dalam "kemasan",
dimana alat itu ditaruh di rumah sakit tapi pemeriksaan tidak dilakukan oleh
dokter yang kompeten.


Tips Untuk Melakukan USG

Ada beberapa tips yang disarankan Judi sehubungan dengan USG:
1. USG minimal dilakukan 2 kali selama masa kehamilan
2. Lakukan pemeriksaan USG pada dokter yang kompeten
3. Keuntungan lain dengan USG 3D-4D gambar dapat direkam dalam bentuk CD-ROM
dimana animasi disimpan dalam format jpg dan bisa dilihat di komputer, tidak
hanya dicetak seperti hasil USG 2D selama ini.
4. USG 3D-4D ini paling ideal bila dilakukan pada janin yang berumur 24-28
minggu, dimana air ketuban masih cukup sehingga muka bayi dapat terlihat.
5. Pada trimester pertama dan USG dilakukan tidak dengan USG transvaginal,
dianjurkan untuk mengosongkan kandung kemih kira-kira satu jam sebelum
pemeriksaan kemudian minum 2-3 gelas, jadi diperlukan kandung kemih cukup
penuh. Beda dengan USG transvaginal, kandung kemih harus dalam keadaan kosong.
6. USG aman selama dilakukan oleh ahli yang kompeten.



Sumber : Marfuah Panji Astuti
posted by Mbak Wiek @ 7:50 PM   1 comments
10 TANDA UMUM ANAK BERGIZI BAIK

1. Tambah umur, tambah berat , bertambah tinggi.
2. Postur tubuh tegap dan otot padat
3. Rambut berkilau dan kuat
4. Kulit dan kuku bersih dan tidak pucat
5. Wajah ceria, matang bening dan bibir segar
6. Gigi bersih dan gusi merah muda
7. Nafsu makan baik dan buang air besar teratur
8. bergerak aktif dan berbicara lancar sesuai umur
9. Penuh perhatian dan bereaksi aktif
10. Tidur nyenyak.
posted by Mbak Wiek @ 7:49 PM   0 comments
Dalam hati yang damai, Semuanya serba mengalir
About Me

Name: Mbak Wiek
Home: Depok, Jawa Barat, Indonesia
About Me: 'ayu Cinta Setiawan" always love u my angel"
See my complete profile
Previous Post
Archives
Powered by

Blogger Templates

BLOGGER