Secangkir Kopi Susu
Saturday, December 10, 2005
Burung bangau sudah pergi meninggalkan awan
jadi di dunia ini hanyalah meninggalkan bayangan
lagi-lagi saya tidak bisa tidur lagi
sabtu ( malam )
Tepatnya tanggal brapa saya tidak lagi begitu menyukai yang namanya angka tanpa kata, so saya berjalan-jalan tepatnya keluar berduaan dengan hubby sebenarnya kita tidak menyukai yang namanya makana mie atau jelasnya makanan itu trasa begitu mengeyangkan saat ini , jadi seporsi mie goreng istimewa trasa tidak nyaman dalam kunyahan dan semangkuk mie pangsit rebus mungkin sebagai pengisi isi menemani saat kita berdua.
Keramaian Depok Town square hanya mengilaskan sedikit gambaran kenangan akan kota malang, alunan lagu
ari lasso yang berjudul patah hati, sedikit mengilu di hati juga :p, susunan barang-barang, warna -warni pajangan apa ini sebenarnya - benar-benar saya telah berubah ataukah saya yang telah menerima kenyataan baru ini seperti berubahnya rasa tubuh ini, pantulan wajah dalam cermin-cermin bisu. seperti saya mengsii keheningan dengan kata-kata yang saya sendiri tahu bahwa itu tidak ada maknanya seperti terbangun tengah malam lalu saya melihat wajah bisumu sayang, yang semua banyak yang ucapkan "kok bisa, apa bisa kamu wie menjalani kehidupan yang sangat beda dan tak semua bisa orang bisa menjalaninya dan memilih berlari dengan seribu alasan menghindarinya, karena karir, karena materi karena masalah orang tua, perbedaan budanya , karena dan karena yang semuanya hanyalah kata kamulase yang menyedihkan untuk diri sendiri bukan ! " tapi hati saya malah menantang bukan hanya bisa dengusku malah saya ingin hanya kamu dan aku yang ada berdua tanpa penyangga-penyangga berjiwa yang sebenarya mereka hanya memikirkan kemauan dan asa diri sendiri bukan nya mengerti bagaimana kita ini- bukannya begitu sayang ! ataukah saya yang terlalu tinggi melayangkan kemauan !atau seperti cletukan yang kamu ucapkan saat kita mencoba test-test nyala lampu di swalayan " kamu ini nekat ya wie orangnya " ucap sederhana itu begitu mengagetkan aku , aku menolak kalimat itu tapi apa ia salah kalau aku memang seperti itu, bukan "nekat" tidak terlalu sensitif memang kedengarannya tapi mengejutkan, "NEKAT " seru ucap dalam bisu hatiku ...."Nekat" sekali lagi desahku, sampai dikamar kita pun di cermin aku liat gambaran diriku dan ku ucapkan kata itu di bibirku "NEKAT" yaa :
  • Dewi bukan pemberani untuk ini karena jawabannya adalah nekat
  • Dewi bukan sosok yang maju mundur lagi atau tepatnya nekat
  • Dewi yang akan segera kebingungan dan takut setengah mati kalau suhu badanmu tiba-tiba meninggi itu adalah nekat
  • Dewi yang akan berharap-harap cemas kalau angka di jam itu menunjukkan waktu seharusnya kamu dah pulang sore hari itu adalah nekat
  • Dewi yang akan berkata-ucap tak di mengerti ke ibu yang kadang lupa setelah rumpian itu berhenti dan itu adalah nekat
  • Dewi yang mulai menikmati bahwa sepi tanpa kamu di sisi nggak enak hati adalah suatu yang Nekat
  • Dewi yang kadang geli melihat si wowo nyengar -nyengir di depan kompi baca komik yang dewi tak ngerti apa asiknya seperti itu dan itu sungguh nekat
  • Dewi yang kadang mengangguk-angguk memperhati apa yang nenek ceritakan soal jepang-tsunami dan mimpi -mimpi dan itu adalah nekad
  • Dewi yang harus bergidik-gidik ngeri dan waspada tingkat tinggi dengan kucing-kucingmu yang pada manja dan sok mau di mengerti dan itu sungguh nekat
  • Dewi yang tiba-tiba ngrumpi dengan bu linda dan minta beberapa buah tanaman lidah buaya dan teryata ibu mempunya berpot -pot tanaman itu dan itu sangat nekat
  • dewi yang mulai bisa mengerti mau mu-mau ku- mau kalain dan menahan diri ketika suhu emosi mulai meniggi dan itu sungguh nekat
  • nekat yaa nekat memang nekat , saat in hanya ini yang dewi miliki , bukan lembaran-lambaran angka yang berharga, untaian mutiara pengisi leher dan sunyi diri bahkan kata-kata meninggi nada dan sok kuasanya tidak ada mungkin benar sayang hanya ini "Nekat' yang aku miliki saat in atau bahkan sampai nanti dan kenyataan yang harus kamu terima teman setiamu ini hanyalah "nekat"
  • Seperti yang "mad " ucapkan dalam in a good Company " teman yang setia menemani dalam lubang tikus dan itu sangat nekat bukan !
  • Mungkin hanya ini sayang yang bisa ku beri "nekat mengerti kamu " nekat menerima keras kepalamu bahkan nekat inginnya diri kamu sekali aja menyerah untuk diriku '
lalu
Berdua kita berjalan -jalan menisik malam , berputar -putar sekali lagi mengisi kekosongan, lalu saat itu saat berdua aku membayangkan kita dalam ruangan berdua saja ruangan tanpa apa -apa hanya kamu dan aku rasanya itu tidak terlalu sulit bukan , bukannya berputar-putar dalam keramaian atau saya akan seperti biasa menikmati wajahmu dalam posisi yang sensual itu rasanya lebih menyenangkan daripada seporsi mie goreng spesial yang rasanya hanya menimbulkan sedikit penyesalan saat tertelan.
Ini hari keberapa , tanggal berapa saya tidak begitu suka lagi mengingatnya.
dan tepat kalo saya tidak menyukai tanda tanya lagi saat ini
NB : sayang terimakasih untuk beruang saljunya yang mungil dan imut semalam :P
posted by Mbak Wiek @ 9:04 AM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
Dalam hati yang damai, Semuanya serba mengalir
About Me

Name: Mbak Wiek
Home: Depok, Jawa Barat, Indonesia
About Me: 'ayu Cinta Setiawan" always love u my angel"
See my complete profile
Previous Post
Archives
Powered by

Blogger Templates

BLOGGER