Secangkir Kopi Susu
Friday, September 30, 2005
Beverly, 30 September 2005

God give me Strength

Semalam hang out ama mia, duh kangen ama si mungil ini kita maunya jjs ke TP barengan ama ninik kayaknya dah ndak muhin juga karena ninik balik jam 8 malaman ke atas, lom perjalanan kita.... tapi what happen?

setelah dikamar bukanya kita segera cabut malah ngrumpi yang jelas –jelas aja, hmmmmmm akhirnya kita keluar dan cuman makam malam.

dan episode demi episode mengalir pelan dalam layar-layar kita, seperti penggalan-penggalan ungkap “ suatu saat kita aka menertawakan permainan demi permainan ini dew’ ,

saat waktu yang tepat , orang yang tepat dimana kita tidak bisa lagi mengeja kata tidak dan penolakan ,

saatnya kamu harus melangkah tegap bukan diam dalam laksa dan melingkari masa lalu tanpa berani keluar dari arus yg berputar tanpa ada pangkal ujungnya,

saat pertemuan datang, merasakan kesamaan rasa, kenyamanan dalam kebersamaan riak-riak kecil yang bisa kita tenangkan itulah orang yang tepat ,

Bukan hanya kamu harus mengharap atau takut melangkah dengan bayangan yang kamu ciptakan sebelum langkah kamu jalankan.
Bukan hanya menunggu seorang yang lebih meng’akukan diri sendiri daripada mau mengerti apa yang ingin kamu dia mengerti.
Siapa kita, bagiamana kita dan mengertikah dia, atau dia lebih asyik bermain dengan ciptaan permainanya sendiri, atau apa
salahkah kalau kita berkata ‘kawini saja jari jemarimu “ kalau itu yang kau anggap lebih penting daripada keberadaanku.

Kesedihan, ketakutan, kelemahan rasa tidak berdaya, rindu dendam dan benci bukan keadaan yang patut kita salahkan tapi diri kita sendiri yang memainkan peran dan mau memerankanya, kenapa kamu bersedih kenapa kamu tidak berdaya, kenapa kamu lemah, kenapa kamu tidak bahagia, kenapa kamu terluka , kenapa dan kenapa, sampai kapan kamu akan di permainkan oleh kenapa atau ciptakan kehancuranmu sendiri, harusnya kamu keluar dari semua itu!

Hidupmu adalah milikmu-masa depanmu, Tubuhmu adalah milikmu –penentu lakumu, jangan biarkan kamu memainkan peranan yang mereka ciptakan tapi buat peran untuk cerita yang ingin kamu lakonkan.

Semua langkah adalah bertahap-setapak bukan melompat lalu tersungkur.
Bukan ragu memberi karena takut untuk tidak menerima kembali
posted by Mbak Wiek @ 10:27 PM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
Dalam hati yang damai, Semuanya serba mengalir
About Me

Name: Mbak Wiek
Home: Depok, Jawa Barat, Indonesia
About Me: 'ayu Cinta Setiawan" always love u my angel"
See my complete profile
Previous Post
Archives
Powered by

Blogger Templates

BLOGGER